Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jodoh untuk Surti

4 Mei 2023   13:41 Diperbarui: 4 Mei 2023   13:49 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: https://www.hipwee.com

Ibu. Wajah yang dirindukan sekian lama, muncul berlarian kecil menyambut Surti.

"MasyaAllah, kamu sudah datang tho, Nduk!" Teriakan senang membuncah bersamaan derap langkah perempuan sepuh menghampiri Surti dan memeluknya erat di teras.

"Akhirnya kamu pulang, Nduk!" Dia lepaskan pelukan dan memandang gembira putri semata wayangnya.

"Nggih, Bu. Alhamdulillah perjalanan lancar," Surti mencium punggung tangan yang sudah berkeriput dengan takzim.

"Yo wes, ndang diangkat tasmu. Ini bawa apa? Ada dua dus besar. Kuat, po?" Ibu menyelidik bawaan Surti.

"Lha, buktinya sudah sampai rumah, Bu. Ya, dikuat-kuatkan saja." Derai tawa mereka berdua mengiringi langkah ke dalam rumah.


***


"Kamar ini, masih sama seperti saat aku tinggalkan. Ibu merawatnya dengan baik."
Surti memandang plafon berwarna putih.

Tubuhnya terbaring di kasur dengan seprai kembang pink kesukaannya pada masa itu, saat masih nyaman tinggal di kota ini. Wangi aroma blossom menguar lembut. Semua yang ada di dalam kamar, masih sama. Baik barang maupun posisinya. Tak ada yang merubah. Segala kenangan ada di sini.

"Ibu pasti mengerti, bahwa aku dan kenangan yang ada di kamar ini..." Kembara pikiran Surti terhenti, ketika suara ketukan pintu berbunyi lembut.

"Nduk, ayo makan dulu, sudah ibu siapkan makanan kesukaanmu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun