Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Menemukan Menu Unik di Deretan Hidangan Resepsi Pernikahan

10 Februari 2023   12:20 Diperbarui: 17 Februari 2023   09:04 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: https://food.detik.com

Rasanya baru Ahad lalu saya dan suami menghadiri dua undangan resepsi pernikahan, eh, sekarang sudah hari Jumat. Besok Sabtu dan lusa Ahad lagi. Hmm, begitu cepat waktu bergulir ya. Akhir pekan ada undangan lagi, kah?

"Memang kenapa? Mau makan gratisan?" Ledek suami. 

Aish, bukan masalah gratisan atau bayar. Tapi menemukan menu kuliner yang unik dari si empunya hajatan adalah sesuatu yang membuat saya ikutan bahagia. Moso' sing seneng mung penganten?

Bukan masalah untung-rugi sudah memberi sumbangan berupa amplopan berisi sejumlah uang dengan nominal tertentu, itu mah sudah diniatkan untuk kado mempelai. Kadang menghadiri undangan sunatan atau pernikahan, kami pun menikmati hidangan sekedarnya saja. Bukan aji mumpung.

***

Jujurly, saya memang pecinta makanan berkuah. Seperti bakso, soto, sup dan rawon. Menikmati kuah yang hangat, dengan aroma uap masakan yang khas, menggugah selera makan di antara hidangan lainnya.

Berbeda dengan selera suami yang lebih suka 'garingan', beliau lebih menyukai jenis makanan seperti pecel, gado-gado, urap, dan sayur tumisan.

Baca juga: Kasmaran

Saya juga suka, sih. Tapi kalau diminta memilih, ya lebih memilih yang berkuah, lah. (Ish, yang suruh milih juga siapa ya? Haha)

Nah, saat menghadiri dua undangan pernikahan, di tempat pertama yang kami hadiri, tercium aroma wangi dan lezat dari area kerumunan tamu. Saya sudah bisa menebaknya! Daging yang digoreng dengan margarin itu menguar ke seantero ruangan. 

Ya, Anda pun sudah bisa menebaknya, Pembaca. Apalagi kalau bukan Kambing Guling!

Kambing Guling Bumbu Kuning https://tribunjabartravel.tribunnews.com
Kambing Guling Bumbu Kuning https://tribunjabartravel.tribunnews.com

Usai bersalaman dengan mempelai dan kedua orang tua masing-masing, tetiba petugas event organizer mendekati kami dan mengarahkan untuk duduk di lingkaran meja tamu VIP. Di sana terhidang beberapa meja prasmanan, lengkap segala menu. Termasuk menu Kambing Guling yang menggoda selera.

Namun suami saya menolak dengan halus dan mohon izin pada petugas untuk duduk di area tamu biasa agar kami bisa berbaur dengan tamu undangan lain --rekan sejawat satu kantor.

Terlihat ada menu kambing guling di area menu makanan di luar VIP, tetapi pramusaji baru memulai menguliti dagingnya dari  besi panggangan, belum dipotong-potong dadu apalagi dimasak di atas wajan datar.

Saya hanya mengambil nasi putih, menuang kuah sop tanpa sayur (karena sudah siang dan persedian sayur habis), lalu menunggu di meja saji kambing guling.

Melihat saya berdiri menunggu sambil membawa piring, tetiba pramusaji lainnya menghampiri. "Ibu, mari saya amtar saja ke meja VIP, ambil kambing guling di sana saja."

Saya menurut, mengikuti langkahnya. Ya, di tempat VIP, kambing guling sudah siap untuk disantap. Mereka melayani saya dan para tamu undangan dengan ramah. Pramusaji menuangkan potongan daging ke piring yang saya bawa. Jadilah saya menikmati nasi kuah sup dengan lauk daging kambing guling. No sambal, no kecap, no saus kacang. Tetap lezat!

***

Tapi bukan menu kambing guling yang saya maksud untuk tulisan artikel ini. Melainkan menu yang saya temukan di hajatan resepsi pernikahan yang kedua.

Mie Klunthung Khas Malang (Dok.Pri. Siska Artati)
Mie Klunthung Khas Malang (Dok.Pri. Siska Artati)

Saat memasuki area resepsi kedua, sebenarnya acara tepat usai sesuai jam undangan. Namun masih ada beberapa tamu yang baru saja hadir dan memberikan salam selamat kepada mempelai, juga tamu-tamu dari para kerabat. Termasuk saya dan suami.

Tak mengapa datang terlambat, masih disambut oleh si empunya hajat. Bahkan beberapa rekan kantor dan pimpinan suami ada di tempat.

Kami pun kembali menyusuri area menu hidangan yang disajikan dengan tatanan lapak berjajar membentuk huruf L.

Suami langsung menuju ke menu Bakso Malang. Mengambil satu mangkok dan dilayani oleh pramusaji untuk kuah dan baksonya.

Saya cukup tertarik, tapi menahan diri dulu. Agak bosan juga mau makan bakso. Jadilah saya minta izin ke suami,"Bunda keliling dulu ya, lihat-lihat menunya apa saja."

Ada nasi goreng yang menarik perhatian saya. Mirip Nasi Biryani, tapi ternyata nasi goreng dengan menggunakan beras yang berbeda. Lengkap dengan tatanan telur ceplok atau telur rebus yang sudah dibelah dua, ayam goreng, sambal merah, acar, kerupuk dan pritilan lainnya.

Beralih menu lain, ada lontong dan sate ayam, sup kimlo, soto banjar, dan.. hei! Apa itu?

Dalam wajan besar terlihat mie dengan kuah segar dan aroma rempah yang mengulik serela makan. Mie-nya besar dan tidak nyemek, berbaur dengan potongan sawi, ayam dipotong dadu dan irisan udang. 

"Mie Kluntung. Wah, dari daerah mana ini, Mbak?" Saya membaca judul menu makanan yang tersemat pada pilinan hiasan pagar mini di meja sajian, sekaligus bertanya pada si Mbak Pramusaji.

"Menu kuliner khas Malang-Jawa Timur, Bu. Silakan," jawabnya ramah sembari menyodorkan mangkuk berikut sendok. 

Akhirnya saya memutuskan menikmati hidangan ini, yang baru saya temukan pada sebuah resepsi pernikahan. 

"Apa itu, Bun?" Suami turut penasaran ketika saya duduk mendekatinya.

"Mie Klunthung. Kata mbak-nya, asli Malang." Saya langsung mencicipi kuahnya.

Wahai, sedap nian! Kuahnya beneran segar banget dengan rasa ikan, meski ada potongan ayam. Mie-nya besar, kenyal dan tidak nyemek. Makin nikmat dengan potongan sawi hijau. Saya belum tahu pasti rempah apa saja yang digunakan dalam kuah Mie Klunthung ini.

Saya sempat mencari info melalui mesin pencarian, bahwa Mie Klunthung ini merupakan kuliner dari Jawa Timur. Ada yang menyebutnya khas Surabaya, ada pula yang menyematkan sebagai kuliner khas Malang.

Disebut mie klunthung, karena pada zaman dahulu, penjual keliling mie ini menggunakan lonceng sapi, bunyinya klunthung, klunthung, klunthung! Jadilah disebut demikian. Hampir mirip dengan Mie Godog Jawa, tetapi beda bahan mie dan isiannya.

Selesai menikmati hidangan, kami berdua menuju ke meja minuman. Saya memilih minuman dingin dan suami praktis mengambil air mineral kemasan.

Dan, walaaaah!

Ternyata di sebelah meja minuman yang tepat berbentuk sudut L, ada menu Gado-gado Siram!

Gado-Gado Siram (sumber gambar: https://menukuliner.net/)
Gado-Gado Siram (sumber gambar: https://menukuliner.net/)

Kami saling pandang dan  menahan tertawa cekikikan. "Ngertio ngono, njupuk Gado-Gado Siram, Bun!"

"Podhooo! Lha, aku yo ora weruh, Yah!"

Tak mungkin kami mengulang makan untuk memenuhi selera kekangenan atas menu ini, sehubungan alhamdulillaah sudah merasa kenyang. 

Berlagak tidak menyesal, padahal kepengen gak karuan! 

Ya, jarang banget menemukan menu unik berupa Gado-gado siram ada di pesta pernikahan. Bahkan terakhir kali kami makan menu ini sudah beberapa tahun lalu. Sehubungan kawan kami sudah tidak berjualan lagi karena kesibukannya. Pula warung langganan kami tidak menyediakan lagi menu ini.

Waduh! Padahal kami kangen dengan kremes daun selada bergaduh dengan lontong, telur, tahu, sayuran lainnya dan saus kacang yang lembut, manis dan gurih. Aduhai!

Baiklah, besok-besok kalau datang kondangan, lebih baik keliling saja dulu untuk mengulik hidangan apa yang bakal jadi incaran santap makan. 

Anda sendiri ngincer menu apa, hayo?

Silakan tulis di kolom komentar, ya!

Salam sehat dan selalu bahagia!

***

Artikel 15 - 2023

#Tulisanke-460
#ArtikelFoodie
#MenuResepsi
#MenuUnik
#KulinerKondangan
#MieKlunthung
#KambingGuling
#GadoGadoSiram
#NulisdiKompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun