Nah, giliran saya bertanya pada Mas Widi Kurniawan, Kompasianer yang menyabet Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2022, beliau punya ritual khusus nih!
Kira-kira, begini. (Ini yang bilang Mas Widi lho, ya)
"Kalau artikelnya aktual/reportase, saya biasanya sudah ngumpulin foto duluan. Jika butuh segera di-posting karena takut basi, maka saya segera siapkan draft tulisan di google doc via HP. Saya sempatkan menulis kadang sambil naik KRL karena perjalanan sejam "kan lumayan. Setelah itu, baru di-edit lagi dengan laptop dan post ke Kompasiana." Ungkap beliau.
"Kalau artikelnya kira-kira tidak perlu terlalu segera, maka foto-foto tetap saya simpan sewaktu-waktu biar tidak lupa dengan tema atau ide yang sudah saya pikirkan. Baru kalau senggang saya bisa nulis artikelnya. Dan untuk artikel yang tidak terlalu butuh foto aktual, maka saya harus siapkan cerita yang kuat berdasarkan pengalaman yang memang sungguh-sungguh terjadi," sambung beliau melengkapi kebiasaan sebelum menulis.
Waaaah, asyik dan keren, ya. Bener-bener menyiapkan detail penulisan artikelnya.Â
Terakhir, kurang lengkap rasanya kalau saya tak melempar pertanyaan yang sama ke Acek Rudy - Kompasianer Palugada yang sedang bertapa menyelesaikan novelnya.
Biarin saja dia sedang semedi, berkutat dengan diksi, kalimat dan paragraf demi menyelesaikan tantangan menyusun bab demi bab calon novelnya, saya memang berniat 'mengganggu' sejenak masa bertapanya.
"Kalau Mbak Dee 'kan olahraga, minum air putih atau kopi, terus ada meditasi juga. Kalau Acek?" Saya kepo, nih.
"M*rlb*r* dan kopi hitam!" Jawabnya dengan emoticon tertawa ngakak.
"Ealaaaah, Acek Rudy merokok, tah? Kirain enggak."
"Iya."