Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ingin Tahu "Ritual" Sebelum Menulis yang Dilakukan Para Kompasianer? Plis, Cekidot!

30 Desember 2022   18:10 Diperbarui: 30 Desember 2022   18:32 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya menyediakan waktu menulis di pagi, siang dan sore hari, tapi tidak di waktu malam. Karena malam hari adalah jatah saya untuk baca buku, hafalan surah atau leyeh-leyeh nge-youtube.

Sebelum menulis, saya urus pekerjaan rumah tangga beres terlebih dahulu atau kegiatan belajar-mengajar privat sudah selesai. Sehingga saya tidak kepikiran tugas domestik dan amanah rutin saat tengah menulis.

Nah, agar saya makin tenang dan fokus, maka melakukan sholat sunnah Dhuha dan tilawah Al-Quran beberapa lembar, menjadi 'ritual' wajib buat saya. Barulah saya merasa ringan dan lancar menuliskan apa yang ingin saya ceritakan dalam artikel atau tulisan lain seperti puisi atau cerpen.

Karena saya yakin bahwa ide dan gagasan datangnya dari Allah SWT, berharap mendapatkan ilham yang baik untuk saya bisa menuangkan tulisan dengan hasil yang baik dan bermanfaat bagi pembaca.

Soal 'vitamin' selama menulis seperti cemilan dan minuman, tergantung persediaan yang ada di rumah saja. Ya, saya lebih sering melakukan hobi menulis di rumah daripada di tempat lainnya. Paling enak ya dasteran, silir-silir pakai kipas angin. Begitulah emak-emak!

Ternyata ritual seperti saya juga dilakoni oleh Mbak Sri Rohmatiab - Kompasianer Madiun. Bedanya, "Kebiasaan nulisku, sebelumnya harus sudah mandi dan salat. Kalau nulis habis subuh, tetap mandi dulu, salat subuh, nulis sebentar. Terus ke dapur sampai pukul 09.00. Usai urusan dapur, mandi lagi, salat Dhuha, lanjut nulis kalau tidak ada acara ke luar rumah."

Bagi Mak Sri Roh - demikian sapaan saya padanya, sebelum menulis, ia melakukan ritual layaknya orang mau berangkat kerja. Harus bersih dan dandan cantik. Cuma nggak berkerudung karena dilakukan di rumah.

"Dasteran ya?" Saya menebak.

"Dasteran iyes, ben isis (baca: supaya tidak gerah) Daster polos panjang itu, supaya kalau tetiba ada tamu datang, tinggal pakai kerudung."

Kompasianer Yuliyanti asal Klaten pun hampir sama dengan kami berdua. Sehubungan beliau bersibuk diri dengan toko material di rumah dan sebagai ibu rumah tangga, maka ia menyempatkan menyusun naskah awal di pagi hari.

"Aku sih paling ya Salat Subuh dulu. Susun 'tulisan kotor' di draft. Yang jelas, bila ada ide untuk ditulis, saya langsung nulis. Nggak ada ritual khusus." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun