"Bukannya tak boleh. Aku heran saja."
"Aku ingin mengetahui bagaimana kau bisa memiliki Jurnal Hantu?" Tanya Ranko dengan bibir agak gemetar.
Wajah Ranko yang cantik tampak berwarna pelangi ditimpa lampu sorot. Pesta topeng ini memang sangat meriah. Peserta pesta berpenampilan unik dengan cosplay berbagai karakter tokoh film atau pun cerita. Baru saja aku melihat karakter Mary Antoinette, Ratu Prancis yang dihukum penggal dengan guillotine. Aku merinding melihat gadis itu menenteng tiruan kepala sang ratu Prancis. Sungguh totalitas!
"Ray, jawab pertanyaanku!" Desak Ranko. Ia tampak resah.
"Aku memiliki Jurnal Hantu secara turun temurun. Kakek Fandi mewariskannya untukku."
"Apakah tak ada orang lain yang memiliki buku serupa?"
"Sepengetahuanku tidak. Menurut Kakek, Jurnal Hantu itu hanya ada satu."
"Berarti usia Jurnal Hantu itu sudah tua? Tepatnya berapa usianya?"
Aku mengerutkan kening. "Aku tak tahu sudah berapa generasi keluargaku yang menggunakan Jurnal Hantu."
"Bolehkah aku meminjamnya?"
"Boleh saja."