"Aku berpikir dulu."
"Jangan yang mahal."
"Aib besar, imbalan tutup mulutnya tentu besar," kata Ranko. Tiba-tiba ia terpana, "Mia, kau jangan menoleh ke samping kirimu."
"Apaan sih, Ranko. Aku tahu kau indigo. Tapi, jangan menakut-nakutiku!"
Ranko meneguk ludah. Ada pocong muda yang duduk manis di samping kiri Mia.
- - - - -
Kisah pocong hotel yang berkumis terinspirasi dari pengalaman masa kecil penulis yang dikejar pocong berkumis saat Magrib. Saat itu penulis baru saja membeli tahu berontak. Sungguh tega mengejar anak kecil ... 😱
Kisah ini juga terinspirasi dari pengalaman adik penulis yang memergoki pocong sedang merenung dan duduk manis di ayunan taman hotel yang penuh dengan bunga dan hiasan papan love... so melancholic!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H