Mohon tunggu...
sisca wiryawan
sisca wiryawan Mohon Tunggu... Freelancer - A freelancer

just ordinary person

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Jurnal Hantu, Bab 14 - Kunti Putih Bagian 2

18 September 2024   06:45 Diperbarui: 18 September 2024   06:53 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pixabay.com.

Nenek Dian menaikkan alis kanannya seolah-olah mempertanyakan mengapa seorang pemuda bisa terjatuh masuk ke dalam kubangan lumpur. Sedangkan, cucu perempuannya lebih sigap.

Aku mendehem dengan gugup. “Tadi ada bebek aneh mengejarku, Nek.”

“Bebek aneh bagaimana? Kau takut dengan seekor bebek?”

“Bebek Kunti, Nek. Tadi kuntinya berkata bahwa ia suka dengan Ray karena Ray menyatakan ia bebek yang manis,” seru Ranko tanpa mempedulikan isyaratku untuk diam.

Nenek Dian terpingkal.

***

Nenek Dian mengajak Ranko dan aku hingga kami kedinginan di halaman belakang rumahnya. Mana seram sekali suasananya. Tidak hanya ada pohon jati besar, tapi sumur tua.

“Tidak ada Sadako-san kan di sumur tua itu?” Bisikku pada Ranko yang langsung dibalas dengan tamparan di tangan.

“Hush, jangan berkata seperti itu. Tentu ada,” kata Ranko sembari menyeringai. “Apalagi jika ada pemuda sepertimu yang telah diakui ketampanannya oleh bebek kunti.”

Aku terdiam. Memang tidak mudah memiliki sahabat indigo seperti Ranko. Harus tahan mental.

“Nak Ray dan Ranko bisa menggunakan kamar mandi itu yang dekat sumur. Ada pancuran bambu di dalamnya dan saluran pembuangannya besar. Kalian kan penuh lumpur. Jika sudah bersih, ada kamar mandi tamu di dalam rumah,” pinta Nenek Dian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun