"Bisa jadi. Entahlah. Perasaanku tak enak."
   Aku tak menyadari bayangan gelap yang mengamati kepergianku dan Tama. Pak Romi mengintip dengan seksama. Ia tersenyum misterius. Di punggungnya tersampir tuyul yang tampak renta. Kulit tuyul tersebut putih dengan urat saraf yang kebiru-biruan. Mata tuyul tersebut setengah terpejam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!