Makhluk kegelapan kembalilah ke asalmu.
Aku membebaskanmu dari perjanjian terkutuk.
Mahkluk kegelapan terkurunglah kau di sini.
Abadilah dalam keheningan.
        Secara insting, aku mengucapkan kalimat itu. Lampor itu menjerit histeris sembari menghentak-hentakkan kaki. Seperti gumpalan asap, ia menghilang dan sosoknya terpatri dalam halaman pertama Jurnal Hantu!
        Di bawah sosok Lampor yang masih mengamuk karena terperangkap dalam kertas Jurnal Hantu, terdapat penjelasan singkat. Lampor, kunti pria yang pandai menyamar dan senang mengetuk pintu. Gunakanlah air daun bidara untuk melemahkan kekuatannya.
        Konyol! Jurnal Hantu macam apa ini? Setelah aku hampir mati dan mengalahkan Lampor, petunjuknya baru muncul.
- - - - -
Kisah lampor terinsipirasi dari gangguan mistis di kostan. Bunyi ketukan pintu dan suara yang memanggil-manggil di dinding dan seolah-olah dekat telinga.
Menghadapi lampor yang merupakan makhluk pesugihan, harus cuek bebek. Jangan mengintip lampor dari jendela, jangan membuka pintu, dan jangan membalas panggilannya agar tidak berisiko sakit. Dan sebaiknya pindah sesegera mungkin dari area horor...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H