"Neng, jendela kamarnya ditutup saja. Khawatir ada pencuri yang masuk."
"Iya, Pak. Terima kasih sarannya," jawabku sembari menutup jendela dan gorden. Kemudian, aku tersentak. Ini kan lantai lima apartemen. Aku segera mengintip dari kaca jendela. Ternyata hantu kepala itu sedang mengetuk jendela tetangga.
Creepypasta 8. Keranda.
Di pertigaan jalan tersebut, tersampir dua keranda di bangunan kecil. Beberapa kali melalui area tersebut, aku terjatuh tanpa ada sebab. Tidak tersandung batu atau pun terpeleset tanah licin. Aku juga tidak sedang demam atau sakit. Aku jatuh begitu saja. Dan uniknya, selalu tepat di sebrang area penyimpanan keranda tersebut.
Tapi malam ini berbeda. Keranda itu tidak ada di area yang biasa. Keranda itu ada di belakangku!
Creepypasta 9. Bisikan.
"Bu...I....buuuu, " seru suara yang menyerupai suara Dani, adikku.
Ibu pun terbangun. Ia terpana memandang tembok ruang kost. Ketika Ibu menoleh ke arahku yang sedang tidur lelap, terdengar suara dari dinding di belakang kepalaku, "Ibu! Bukakan pintu."
Padahal Dani sedang berada di luar pulau dan tak mungkin ada malam ini.
Creepypasta 10. Tukang Siomay.
"Ada tukang siomaynya, Bu," kataku sembari bergegas menuju pos sekuriti, tempat tukang siomay sedang melayani 2 pelanggan perempuannya dan empat sekuriti.
"Ya, kita beli 2 porsi @5 ribu Rupiah saja," Â ujar Ibu.