"LARI! Aku takut!" Seruku. Entah itu suara hantu atau suara tikus atau bunyi jendela terkena angin kencang. Yang jelas jantungku berdebar sangat cepat dan perasaanku tak nyaman. Aku menyambar tangan kanan Dani. Kami lari di sepanjang lorong bercahaya temaram tersebut. Rasanya kami seperti dikejar sesuatu. Semua bulu kudukku berdiri. Pantas lorong ini sepi sekali dan buntu. Ternyata lorong menuju kamar mayat! Akhirnya, kami menemukan ruang rawat inap Paman setelah meminta bantuan Pak Sekuriti yang bertubuh tegap dan berkumis tebal.
Ibu pun mengomeli kami berdua karena kami tersesat selama 1,5 jam. Ibu hampir saja meminta bantuan sekuriti untuk mencari kami berdua. Padahal ruang rawat inap tersebut mudah dicapai dari lobby. Tapi, rasanya tadi sangat sulit untuk mencapai ruang tersebut.
______________
Apa kalian senang membaca Creepypasta?
Apa yang membuat kalian merasa ngeri saat membaca creepypasta?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H