Mohon tunggu...
sisca wiryawan
sisca wiryawan Mohon Tunggu... Freelancer - A freelancer

just ordinary person

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Jinnie Panci

25 Mei 2024   20:46 Diperbarui: 26 Juni 2024   01:38 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pixabay.com.

Vino tercengang mendengar pernyataan cinta Rico yang menggelegar. Adelia seorang pria? Oh, Tuhanku. Ini semua terlalu berat ditanggung seorang Vino. Oleh karena itu, Vino langsung jatuh pingsan.

***

"Tuan Majikan, jangan berdiam diri. Jinnie mengakui bahwa Jinnie salah tidak memberitahu Tuan Majikan bahwa Nona Adelia seorang pria. Bagi bangsa jin, kami bebas mencintai jenis kelamin apa pun. Jadi, Jinnie mengira manusia juga sama. Jika Jinnie mengetahui bahwa cinta antara Tuan Majikan dan Nona Adelia itu cinta terlarang, tentu Jinnie akan mencegah hubungan tersebut."

Vino tidak mengindahkan perkataan Jinnie yang duduk di sampingnya. Vino tetap berbaring dan menatap langit-langit kamar dengan pandangan kosong.

"Jinnie, aku ingin sendiri."

"Tuan Majikan masih memiliki permohonan terakhir. Tuan Majikan cukup memerintah Jinnie untuk mengubah jenis kelamin Nona Adelia sehingga kalian bisa menjalin hubungan kembali dan berbahagia."

"Tidak perlu, Jinnie. Tinggalkan aku sendiri."

Dengan bunyi PLOP pelan, Jinnie menghilang. Jinnie meninggalkan Vino yang tenggelam dalam kehampaan.

Vino benci Adelia. Vino benci dirinya sendiri. Vino benci dunia.

Cinta itu apa? Mengapa cinta itu begitu kejam menyiksa? Aku gelisah dengan hatiku sendiri. Apa yang harus aku lakukan dengan rasa cinta dan benci ini? Aku tak sanggup keluar rumah dan menghadapi tudingan orang-orang bahwa aku mencintai seorang pria. Aku tidak segentle itu. Aku takut. Aku kuatir diriku telah berubah karena Adelia. Aku pria normal.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun