Mohon tunggu...
sisca wiryawan
sisca wiryawan Mohon Tunggu... Freelancer - A freelancer

just ordinary person

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Jinnie Panci

25 Mei 2024   20:46 Diperbarui: 26 Juni 2024   01:38 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pixabay.com.

Pasha dan Nira berusaha membujuk Tari agar tinggal lebih lama seolah-olah mereka mengetahui bahwa Tari telah berbohong. Tapi, Tari sudah tidak tahan lagi melihat sinar mata Vino yang biasanya tertuju pada dirinya, beralih memuja gadis cantik bergaun biru. Bahkan, Vino tidak peduli pada Tari yang pulang cepat. Padahal Tari tidak mencintai Vino, tapi ia merasa kesal melihat Vino yang mabuk kepayang. Pria memang tidak bisa dipercaya. Belum jadi pacar saja sudah berani bermain mata dengan perempuan lain, apalagi jika sudah menikah?

"Maaf, aku hendak ke toilet dulu," kata Vino sembari meraih tas ranselnya. Kemudian, ia berjalan dengan tergesa-gesa.

"Sikap temanmu, Si Vino, aneh sekali. Sudah mencampakkan sahabatku, ia malah membawa ransel ke toilet. Ia hendak merakit bom?" Tanya Nila dengan sinis.

Pasha mengangkat bahu. Kemudian, ia asyik menyedot es Frappuchino-nya yang tinggal setengah gelas.

***

Vino menggosok pantat panci antik yang baru saja dikeluarkan dari ranselnya. Tapi, Jinnie tak kunjung muncul.

"JINNIE, AKU MEMERLUKANMU. KELUARLAH, JINNIE," perintah Vino sembari mengguncang-guncangkan panci antik tersebut.

Akhirnya, Jinnie muncul dengan raut wajah kesal. Ia bertanya dengan suaranya yang serak mendesah, "Ada apa Tuan Majikan? Jinnie sedang tidur. Tuan Majikan tak pernah membayangkan betapa capainya Jinnie setelah melaksanakan tugas pertama dari Tuan Majikan. Sudah lama Jinnie tak mengeluarkan energi sihir." Kemudian, Jinnie menggeleng-gelengkan kepalanya dengan centil ibarat burung tekukur.

Vino menghela napas melihat kelakuan anak buahnya. Ia memerintah dengan tegas, "Jinnie, apakah kau bisa membuat perempuan cantik super jutek yang duduk di sebelah mejaku untuk jatuh cinta padaku? Ia benar-benar tipe idamanku."

Jinnie menjentikkan jarinya yang dipenuhi cincin batu mulia. "Itu soal kecil, Tuan Majikan. Percayakan saja pada Jinnie, master-nya cinta. Jinnie akan membuat gadis itu tergila-gila pada Tuan Majikan. HAHAHAHA." Perut langsing Jinnie terguncang-guncang karena tawanya yang keras. "Sekarang Tuan Majikan berbincanglah dengan gadis itu. Jinnie hendak tidur lagi." Sembari menguap, Jinnie hilang dengan bunyi PLOP yang keras.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun