"Maksudku, pa...panci antik yang langka," gagap Vino.
"Tuan Majikan, jangan panggil aku Mbak karena umurku baru 1.700 tahun. Usia jin tersebut setara dengan 17 tahun usia manusia. Aku tidak suka merasa tua."
"Baiklah, Jinnie," sahut Vino pasrah.
"Tuan Majikan memiliki kesempatan 3 permintaan. Kapan lagi Tuan seberuntung ini? Aku ini lulusan Akademi Jin Masteria yang sakti. Sekarang sebutkan permintaan Tuan Majikan yang pertama," kata Jinnie sembari mendongakkan kepalanya dan tertawa terbahak-bahak.
"Tolong perbaiki dan percantik seluruh panci di workshop ini. Aku lelah sekali. Sedangkan sore ini Paman Malik akan memeriksa hasil kerjaku."
"Itu masalah mudah, Tuanku."Jinnie menjentikkan jarinya dengan penuh percaya diri.
Vino terbelalak senang. Seluruh tumpukan panci tua dan jelek tersebut berubah menjadi panci cantik dengan berbagai warna yang cemerlang.
Sembari menguap, Jinnie berkata, "Tuan Majikan, aku sangat mengantuk karena sudah lama aku tak menggunakan energi sihirku. Jika Tuan Majikan membutuhkanku, gosok saja pantat panci antik tempat tinggalku sembari memanggil namaku."
***
"Wah, aku tak menyangka hasil kerjamu bagus juga," puji Paman Malik sembari memeriksa salah satu panci biru muda hasil sihir Jinnie. Panci tersebut tampak baru kemilau, tanpa bekas patri.
"Vino kan keponakan Paman," jawab Vino bangga.