Mohon tunggu...
sisca wiryawan
sisca wiryawan Mohon Tunggu... Freelancer - A freelancer

just ordinary person

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Senyuman Misterius Lagedazy

23 Mei 2024   07:10 Diperbarui: 23 Mei 2024   07:17 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kemarin malam kau sendiri yang berkata bahwa kau ingin melawan halusinasi dan ketakutanmu dengan tidur bersama Lagedazy di antara kita."

Tasia terdiam dan bergumam, "Oh, begitu. Aku tak ingat."

"Sudahlah, Sayang. Kau bahagiakan dirimu dengan berpikir hal-hal yang menyenangkan saja," kata Adam sembari mencium kening Tasia. "Aku berangkat dulu ke kantor, ya. Di dapur ada Nina yang sedang menyiapkan sarapan untukmu."

Tasia mengangguk.

***

Tasia merasa sangat pusing ketika ia bangun di tengah malam. Ia meraba sebelah kasurnya yang licin. Ternyata Adam tidak ada. Ia menggapai kenop lampu duduk yang terletak di atas meja kecil di samping tempat tidurnya. Dalam sekejap ruang tidur Tasia terang-benderang.

Tasia terperanjat. Ia baru menyadari Lagedazy ada di atas pangkuannya. Sementara 4 spirit doll lainnya duduk mengelilingi mereka berdua. Mereka semua bersenandung lirih, "Saat kematianmu sudah dekat...Tasiaaa...Tasiaaa..."

Tasia tak tahan lagi. Ia menangis dan menghambur keluar ruang tidur. Tapi, kelima spirit doll tersebut terus mengejarnya. Satu langkah yang salah dan Tasia jatuh terguling dari atas tangga hingga ke lantai bawah. Di puncak tangga terlihat sosok-sosok kecil yang berbaris rapi dengan senyum terkulum di wajah-wajah yang tak manusiawi.  Mereka cantik dan abadi. Itulah ingatan terakhir Tasia sebelum ia menutup mata dan menghembuskan napasnya yang terakhir.

***

"Indahnya hidup ini. Aku tak menyangka siasatmu dengan obat halusinasi tersebut berhasil," kata Adam dengan antusias. Ia mencium puncak kepala Nina dengan penuh kasih sayang. "Sebenarnya, racun apa yang kau berikan hingga tak seorang pun bisa mendeteksinya?"

"Bisa ular yang menyebabkan efek halusinasi. Aku berikan sedikit demi sedikit dalam minuman espressonya agar tidak ada yang curiga. Kemudian, aku tambahkan pemicunya, yaitu spirit doll yang kuletakkkan di saat-saat tertentu sehingga Tasia merasa sangat takut."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun