Mohon tunggu...
sisca wiryawan
sisca wiryawan Mohon Tunggu... Freelancer - A freelancer

just ordinary person

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Senyuman Misterius Lagedazy

23 Mei 2024   07:10 Diperbarui: 23 Mei 2024   07:17 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hallo, Nin. Apakah kamu datang ke rumahku kemarin malam?" Tanya Tasia. "Tidak? Okay, tidak apa-apa. Aku hanya penasaran saja. Mungkin aku bermimpi kau datang kemarin malam. Tidak, aku tidak demam. Tidak, kau tidak perlu datang ke sini. Aku baik-baik saja. Nikmati saja liburan weekend-mu. Ya, nanti kau akan segera kutelepon jika aku sakit."

Tasia menutup sambungan teleponnya dengan gontai. Sebaiknya, Tasia berenang untuk menjernihkan pikiran.

***

Ah, segarnya. Seharusnya, aku lebih sering berenang di kolam renang rumah. Nyaman sekali merasakan riak air yang menyentuh seluruh tubuh. Mood Tasia berubah menjadi lebih baik. Ia berenang 10 kali keliling kolam renang. Ketika Tasia hendak naik ke tangga kolam renang, ada sesuatu yang menahan kakinya. Tasia merasa kakinya tersangkut sesuatu sehingga ia menatap ke arah kakinya yang berada di dalam air dan memicingkan mata. Apakah itu? Ada sesuatu bayangan benda yang berada di dalam air. Seingat Tasia, tidak ada cekungan di dasar kolam renang yang rata ini. Tasia bergidik, jangan-jangan ular!

Tasia menghentakkan kaki agar dirinya terlepas dari sesuatu yang aneh itu. Tapi, sesuatu tersebut tidak juga melepaskan dirinya sehingga Tasia terpaksa menyelam dan berusaha membebaskan kakinya dengan merenggut sesuatu yang aneh itu. Kaki Tasia berhasil lepas dan Tasia kembali ke atas permukaan air untuk menghirup oksigen. Tapi, sesuatu yang aneh itu kembali mencengkeram tubuh Tasia ke dasar kolam.

Mata bertatapan dengan mata. Mata Tasia yang terkejut bertatapan dengan sepasang mata kristal.Satu nama tertera dalam pikiran Tasia. LAGEDAZY. Rambut pirangnya yang ikal menjadi lurus karena basah terkena air. Senyum puas Lagedazy di bibir mati itu terlihat ganjil. Apakah ini dejavu? Tasia teringat pengalaman anehnya kemarin. Dan sekarang? Apakah ini halusinasinya Tasia lagi? Tapi, semuanya terasa nyata. Air yang dingin memacu adrenalin Tasia, terasa begitu nyata. Cengkeraman Lagedazy yang kuat, terasa nyata di leher Tasia hingga ia sulit bernapas. Dan Lagedazy, sang spirit doll yang merupakan benda mati, terasa begitu nyata dan hidup.

Tasia berhenti berpikir. Ia merasa pandangannya mulai kabur. Dan semuanya menjadi gelap...

***

"TASIA, TASIA...BANGUNLAH!" Seru Adam dengan panik. Mata Adam yang cokelat hangat dan rambut hitam yang basah menjadi pemandangan pertama yang ditatap Tasia saat ia tersadar. "Syukurlah, kau sadar juga. Aku sangat khawatir."

Tasia menoleh ketika merasa tangannya digenggam seseorang, yaitu Nina. Mata Nina penuh dengan air mata. Kemudian, ia berkata, "Tasia, apa yang terjadi? Kau sangat pandai berenang. Tapi, kami menemukanmu hampir tenggelam."

"La...lagedazy," sahut Tasia dengan lemah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun