Ā
Semilir angin yang bisu, tataplah mataku biar noda tak bercela, ikatlah sukmaku
Semilir angin yang bisu, tataplah mataku biar noda tak bercela, ikatlah sukmaku
Semilir angin yang bisu, tataplah mataku biar noda tak bercela, ikatlah sukmaku[*]
Ā
Ā
*
Ā
Zzzppp.
Hitam. Gelap. Hangat. Aku memeluk tubuhku sendiri, menghalau kelam yang mencekam.
Aku meraba-raba udara. Null. Mataku mencari-cari cahaya. Ah, di sana, kecil sekali. Aku bergegas. Cahaya itu membesar seperti obor,melayang sepertiku dan lalu menggerakkanku mengikutinya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!