Mohon tunggu...
Sinar RahayuPutri
Sinar RahayuPutri Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Menulis dan membaca untuk mengenal dunia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Setelah Wisuda

6 November 2021   20:20 Diperbarui: 6 November 2021   20:23 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Iya hati-hati dijalan ya, kalau senggang main lagi kesini. Nanti ibu buatkan kue yang enak"

"Iya, bu. Nanti aku main lagi kesini. Aku pamit ya bu, Assalamualaikum" ucap Nurul sambil bersalaman dengan ibuku

"Waalaikumsalam"Aku dan ibu menjawab kompak

Setelah Nurul pergi aku langsung berjalan kedalam kamar. Sempat ku dengar suara ibu yang terus mengeluh jeritan token listrik yang sudah mulai habis. 

"Andai anakku itu sudah kerja, pasti sekarang gak terlalu pusing sama biaya ini itu"

Lagi. Selalu aku lagi yang ibu keluhkan. Apakah salah jika aku masih pengangguran sampai sekarang? Bukan aku tidak berusaha. Justru tidak adanya hasil dari usahaku itu sempat membuat putus asa. Rasa ingin membahagiakan orangtua jelas ada. Aku juga ingin membantu ekonomi keluarga, melihat ibu atau bapak tidak perlu lagi susah payah bekerja untuk membiayai aku dan adikku. 

Mungkin kebanyakan teman-temanku setelah lulus pasti berorientasi pada kesibukan mencari kerja atau mencari penghasilan sendiri seperti menjadi karyawan disuatu perusahaan atau mencoba peruntungan dengan mengelola bisnis. Untuk sekarang aku juga nggak bisa terus bergantung dengan biaya hidup dari orangtua, rasanya tentu tidak enak dan juga malu.

Mencari pekerjaan ternyata juga tidak semudah yang aku bayangkan, jika dulu aku bermimpi setelah lulus akan bekerja diperusahaan yang bagus dan wow. Mungkin, setelah berada di tahap ini, ternyata yang aku impikan itu bisa saja hanya berupa imajinasi dan khayalan belaka.

"Dari mana neng Rina, tumben rapi banget bajunya?"tanya seorang tetangga yang sedang duduk santai bersama ibu-ibu yang lain. Memang biasanya tetangga disamping rumahku ini sering kali ramai, entah ibu-ibu yang sedang bergosip atau anak-anak muda yang bersantai. 

"Iya bu, tadi dari luar ada wawancara kerja" jawabku singkat

"Wah, berarti sebentar lagi neng Rina udah bisa kerja, ya. Gitu atuh neng, jangan diem terus dikamar, kan kasian ibu bapak cari uang buat makan sama biaya adik kamu sekolah. Umur segini masih minta jajan sama orangtua, aduh, malu banget neng" ujarnya sambil tertawa kecil

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun