Mohon tunggu...
Sinar RahayuPutri
Sinar RahayuPutri Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Menulis dan membaca untuk mengenal dunia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Setelah Wisuda

6 November 2021   20:20 Diperbarui: 6 November 2021   20:23 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"I-iya pak, masih bikin modul untuk belajar" jawabku singkat

Perlahan bapak meletakkan secangkir teh yang dibawanya kemudian duduk di tepi tempat tidurku. 

"Jangan terlalu capek, tidak baik untuk Kesehatan kamu"

"Aku gak terlalu capek kok, pak. Ini masih kuat hehe" ku lihat bapak hanya tersenyum

"Bapak mau tanya sesuatu sama kamu" nada suara bapak mulai serius tetapi masih dengan kelembutan

"Mau nanya apa pak?" tanyaku balik

"Kamu sudah berbaikan sama ibu?"

Seketika aku langsung terdiam. Dadaku terasa sakit dan sesak ketika mendengar pertanyaan dari bapak. Aku hanya bisa menunduk dan menggelengkan kepala. Bapak kemudian mengelus kepalaku dengan lembut dan kembali berbicara.

"Minta maaflah nak sama ibu mu. Minta maaf bukan karena kamu salah, tetapi untuk menghormatinya sebagai orangtua kandung kamu. Bapak tau yang diucapkan ibumu tidak baik. Ibumu juga manusia biasa yang sewaktu-waktu pasti bisa berbuat salah. Saling memaafkan itu lebih baik dari pada terus menerus saling diam, itu tidak baik Rin. Apalagi dia ibu kandung kamu yang mengajari kamu berbicara."

Ucapan bapak seperti sesuatu yang menampar hatiku. Benar, bahwa ibu lah yang mengajariku berbicara. Dan aku gunakan kemampuan itu untuk mendebat ibuku bahkan berteriak didepannya. Aku ingin menangis, tapi aku tidak mau menangis didepan bapak.

"Ya sudah, sekarang selesaikan pekerjaan kamu. Jangan tidur terlalu larut, ini teh manis bapak yang buat supaya kamu tidak kedinginan kalau begadang. Bapak tinggal dulu ya" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun