b.Ilmu al-Jarh wa at-Ta'dil
Yakni ilmu ini membahas mengenai kondisi perawi yang dimana dalam suatu hal diterima atau tidaknya mengenai periwayatannya. Namun ini tidak bertujuan uuntuk merendahkan mereka, namun guna mempertimbangkan hadits yang disampaikannya itu dapat diterima. Ilmu berhubungan dengan matan yakni seperti berikut ini;
1.Ilmu Gharibul Hadits
Pada saat mempelajari penjelasan matan hadist, kadang juga menemukan struktur suatu kalimat yang tidak mudah untuk dipahami. Namun pernyataan tadi bukanlah karena kalimat yang tidak teratur dan kefasihan yang buruk, namun karena lebih kepada keindahan sastra dan seni. Maka para ahli hadits maupun ulama membentuk ilmu sendiri yan dinamakan ilmu gharibul hadits.
c.Imu Mukhtalif al-hadits
Yakni ilmu yang dimana mengulas tentang hadits jika dilihat secara inheren kontradiktif yaitu guna menghapus pertentangan atau kompromi dri keduanya, seperti membahas hadits yang tidak dapat dipahami isinya, untuk menghilangkan kesulitan dan menjelaskan sifatnya.
d.Ilmu Nasikh Hadits wa al-mansukh
Pada saat meneliti isi hadits (matan) ini, maka seorang peneliti tersebut akan menemukan hadits yang saling berlawanan atau bertentangan. Upaya agar masalah ini cepat bisa diatasi maka dengan mengulas kembali melalui ilmu Nasikh Hadits wa al-mansukh ini. Definisi mengenai ilmu tersebut merupakan ilmu yang mengulas tentang beberapa hadits yang sama-sama bertentangan maknanya, serta tidak bisa dikompromi terhadap suatu hukum yang sebagian dikandungnya, sebab hal tersebut merupakan naskh dari hukum lainnya. Dan merupakan mansukh, maka dari itu nasikh merupakan hadits yang terakhir. Cara supaya bisa mengerti nasakh:
1.Ulasan dari nash syar'i
2.Ulasan dari seorang pendamping (sahabat)
3.Melihat tanggal terbitnya (tarikh) hadits tersebut