Mohon tunggu...
Raja mataniari
Raja mataniari Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bebas

Penulis Realis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Studi Kasus "Student Loan", Wajah Kapitalisme dalam Pendidikan

9 April 2018   23:08 Diperbarui: 9 April 2018   23:23 5827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pinjaman sebesar Rp11 juta untuk dikembalikan dalam jangka waktu tiga tahun tanpa bunga ke lembaga pendidikan di cilicap itu. Dana ini bisa dibelikan seragam, uang ujian, buku, dan SPP.bersasal dari pinjaman Kiva, sebuah organisasi nirlaba asal San Francisco, Amerika Serikat. Kemudian Ada lagi organisasi bernama DANAdidik yang memberikan pinjaman pendidikan dengan bunga 0,54 persen per bulan atau bunga 12 persen per tahun.

Dana yang bisa dipinjam maksimal Rp10 juta. Dana berasal dari penggalangan atau biasa disebut crowdfunding berbasiskan kampanye yang dilakukan calon debitur[8].

Banyaknya pola Student loan itu juga memiliki pola yang sama yaitu membangun hubungan dengan lembaga keuangan, yang merupakan sebuah upaya untuk menciptakan pendidikan yang mahal pula. Ini kita bisa melihat bagaimana pola pendidikan liberal mulai dipraktekkan di indonesia dan terkesan sangat baik dan memiliki martabat, padahal Tidak !. 

Di Amerika Serikat  sendiri menurut Feds Antara tahun 2001 dan 2016, jumlah riil utang mahasiswa di AmerikaSerikat meningkat lebih dari tiga kali lipat, dari sekitar $ 340 miliar menjadi lebih dari $ 1,3 triliun.

Peminjam berkisar 45 juta jiwa dengan 70% berhutang untuk pendidikan tinggi, sampai pada taun 2017 rata-rata peminjam kredit pendidikan setelah lulus memiliki pinjaman rata-rata $ 32,731 dengan kategrori usia terbanyak adalah 18-24 tahun dan sampai angka 10,3% gagal mengembalikan pinjaman[9].

Dengan hutang itu maka sambil bekerja harus melunasi hutang tersebut dan angka 10,3% tersebut sampai 10 tahun mereka bekerja terus memenuhi hutang mereka itu.

Selain Amerika serikat data perusahaan Pembiayaan Social Finance (SOFI) menunjukkan kondisi di Inggris pada penghujung penutupan masa kuliah tahun 2017 naik menjadi US $ 11.400 bahkan di Universitas Manchester dapat menghabiskansekitar US $ 108.000.Peningkatan biaya pendidikan dan kebutuhan hidup menempatkan pinjaman rata-rata untuk lulusan 2016 di sekitar US $ 30.800).

Negara lain seperti Swedia mendapat banyak perhatian karena biaya kuliah gratis. Namun, mahasiswa Swedia masih meminjam uang untuk kuliah sama seringnya dengan orang Amerika, sekitar 70% siswa di kedua negara memiliki pinjaman mahasiswa. Tetapi siswa Swedia lulus dengan sekitar $ 20.000 dalam utang , dibandingkan dengan sekitar $ 30.000 untuk lulusan Amerika.


Dan ada beberapa biaya lain yang harus dihadapi tanpa seperti biaya administrasi kecil yang dapat mencapai sekitar $ 600 per tahun. Di Jerman, orang tua dituntut untuk secara finansial mendukung anak-anak mereka bahkan ketika mereka mengejar pendidikan tinggi. Oleh karena itu, siswa Jerman jauh lebih kecil kemungkinannya daripada siswa AS untuk mengambil pinjaman.

Hingga Juni 2016, hanya 18% siswa Jerman yang berurusan dengan utang pinjaman mahasiswa. Dan mereka yang meminjam memiliki pembayaran berbasis pendapatan, dengan semua utang diampuni setelah 20 tahun.

Kemudian di Kanada pemerintah memiliki Program Pinjaman Mahasiswa Kanada (CSLP), yang memungkinkan siswa untuk meminjam hingga 60% dari biaya kuliah mereka, dan pemberi pinjaman swasta dapat membantu dengan sisanya. Siswa memiliki peminjaman rata - rata ketika  meninggalkan sekolah dengan utang US $ 20.114. [10] 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun