"ya mak minta selalu do'a nya..."
Perbincangan beberapa tahun sebelum aku mendapat pekerjaan di kampung halaman, selalu terngiang-ngiang ditelinga, dan do'a -do'a yang ibu berikan selalu menjadi kenangan sampai saat ini, dia berdo'a dalam kesunyian, dan juga dalam marahnya ketika aku bandel dan tidak menurut.
"makan nak........"
Suatu saat dihari sabtu aku pulang dari kontrakan.
"mamak udah makan..... " tanyaku
Aku tidak segera mengambil makan, karena takut ibu belum makan, dan aku sangat tau kebiasaan ibu dari aku kecil, dia tidak akan makan-kalau anak-anaknya belum makan.
"mak.... Nasinya tinggal sedikit....."
Gumamku ketika aku melihat nasi yang tinggal kira-kira satu piring di wadah.
"habisin saja, mamak sudah kenyang..."
Dalam urusan makan aku juga tidak berani menolak karena ibu pasti akan sedih kalau aku tidak mau makan, walaupun aku sudah dewasa dan mudah saja mencari warung makan, apalagi dengan kondisi ku yang sudah memiliki penghasilan tetap.
Selesai makan aku masuk ke kamar tidur, untuk sekedar rebahan dan meluruskan badan, beberapa menit kemudaian aku mendengar seperti ada suara di dapur, aku mencoba mengintp melalui lobang angin, Â dan kulihat ibu sedang merebus sesuatu di dapur,,,