Penuturan di atas menunjukkan bahwa Tionghoa memilik peran besar dalam sejarah Indonesia. Tionghoa turut berperan dalam membangkitkan nasionalisme Indonesia. Â Tionghoa ikut berperan dalam gerakan melawan penjajahan Belanda dan gerakan menuju kemerdekaan. Tionghoa ikut berperan dalam mengembangkan Bahasa Indonesia melalui pengembangan Tionghoa Melayu yang menjadi bahasa yang digunakan oleh para surat kabar dan bahan bacaan terbitan Tionghoa. Â Tionghoa turut berperan dalam membuahkan berbagai UU dan Peraturan yang kondusif untuk pembangunan bangsa Indonesia. Tionghoa turut berperan dalam berbagai upaya pelaksanaan membangun Indonesia baik di berbagai tingkat pemerintahan maupun di berbagai perusahaan swasta.
Penuturan ini menunjukkan bahwa Tionghoa merupakaan golongan yang paling sering  mengalami berbagai bentuk persekusi sejak zaman penjajahan Belanda. Kebijakan penjajahan kolonial yang dilanjutkan oleh pemerintahan Soeharto menyebabkan Tionghoa mudah dijadikan kambing hitam oleh penguasa dan kekuatan politik tertentu.
Penuturan ini juga menunjukkan bahwa kehadiran undang-undang yang melindungi posisi Tionghoa tidak cukup untuk menciptakan suasana kondusif di mana Tionghoa diterima sebagasi bagian bangsa Indonesia.
Sikap dan Langkah Tionghoa seharusnya berdasarkan beberapa hal sbb:
1. Suku Tionghoa merupakan bagian tak terpisahkan dari bangsa Indonesia. Masalah Tionghoa adalah masalah nasional. Penyelesaiannya dan harus dikaitkan dengan penyelesaian masalah nasional
2. Kedekatan dengan rakyat terbanyak dan menjadikan aspirasi rakyat aspirasi komunitas Tionghoa merupakan Langkah yang menjamin keselamatan jangka panjang. Â Dekat dengan kekuasaan seperti yang kita saksikan dari sejarah tidak memberi jaminan keselamatan.
3. Kegiatan dalam bidang ekonomi dan perdagangan harus berdasarkan upaya nasional yang berkaitan dengan nation building dan upaya memakmurkan rakyat terbanyak. Â Komitmen ini akan diterima dan didukung oleh rakyat terbanyak.
4. Komunitas Tionghoa harus ikut aktif berpartisapsi dalam kegiatan politik pada setiap tingkat dalam menjunjung tinggi multikulturalisme -- Bhinneka Tunggal Ika. Hanya dengan partisipasi politik, Tionghoa bisa turut merumuskan kebijakan yang melindungi Tionghoa dari berbagai tindakan rasis
Sebagai penutup, perlu kiranya kita mengutip sabda Nabi Kong Hu Cu yang pernah dikutip oleh mendiang Presiden Soekarno:
Pemerintah yang baik harus memiliki tiga kriteria utama:
1. Perekonomian yang baik