Mohon tunggu...
S Eleftheria
S Eleftheria Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Literasi

***NOMINEE BEST IN FICTION 2023 dan 2024*** --- Baginya, membaca adalah hobby dan menulis adalah passion. Penyuka hitam dan putih ini gemar membaca tulisan apa pun yang dirasanya perlu untuk dibaca dan menulis tema apa pun yang dianggapnya menarik untuk ditulis. Ungkapan favoritnya, yaitu "Et ipsa scientia potestas est" atau "Pengetahuan itu sendiri adalah kekuatan", yang dipaparkan oleh Francis Bacon (1561-1626), salah seorang filsuf Jerman di abad pertengahan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Aku Pikir Kau Sahabatku yang Baik

14 Oktober 2023   14:46 Diperbarui: 17 Oktober 2023   00:30 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Gustam, kau tahu sesuatu yang Ayah tidak tahu?"

Tangan kekar Ayah mendongakkan kepalaku. Aku terkesiap dan memalingkan pandanganku ke bawah. Ayah berang, wajahnya garang

"Gustam! Tatap mata Ayah kalau Ayah berbicara! Kau dengar!"

Ayah memukul kepalaku, menampar wajahku. Aku lantas melihatnya dengan rasa takut. Ibu berusaha menenangkan Ayah, tetapi Ayah mendorongnya hingga jatuh.

"Katakan siapa yang memecahkan jendela kita!"

Kali ini tamparan Ayah lebih keras. Dia menamparku lagi seraya mendengkus kencang. Rambutku dijambak dan kepalaku diayun-ayunkannya.

"Katakan, Gustam!"

Aku tidak tahan lagi untuk tidak menjawabnya. "Itu bukan Marcus, Ayah!"

"Bukan Marcus? Kau berani berbohong sekarang!"

Ayah menyeretku dari kursi makan, lalu membawaku ke kamar. Ibu berusaha menarik tangan Ayah, tetapi Ayah sudah seperti singa beringas.

"Dengar, Maria! Jangan kau tutup-tutupi kesalahan anakmu kalau tidak ingin kukirimkan kau pulang ke rumah orang tuamu. Sekarang, Marcus ingusan itu akan melihat apa yang akan aku lakukan dengannya!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun