Mohon tunggu...
Shita DwikaRatna
Shita DwikaRatna Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

PjBL Meningkatkan Keaktifan Siswa Menulis Teks Prosedur

8 November 2023   21:49 Diperbarui: 8 November 2023   21:55 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

  • Situasi
  •  

Kondisi yang menjadi latar belakang maslah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab mahasiswa PPG dalam jabatan. Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini adalah kemampuan siswa dalam menulis teks prosedur masih rendah, penyebabnya antara lain : ( 1) minimnya pengetahuan peserta didik tentang kaidah kebahasaan teks prosedur, (2) kurangnya penggunaan media pembelajaran oleh pendidik, (3) kurangnya penerapan model-model pembelajaran inovatif, (4) keterbatasan kemampuan peserta didik mengembangkan gagasan atau ide dalam menyusun teks prosedur, (5) metode yang digunakan oleh guru masih monoton dalam pembelajaran masih didomonasi dengan model konvensional, sehingga peserta didik merasa bosan dan kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran, (6) guru kurang menguasai IT.

Berdasarkan permasalahan di atas, praktik baik (Best Practice) perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran dengan menggunakan model dan media yang tepat sehingga pembelajaran inovatif dapat tercapai dengan baik. Oleh karena itu, penulis yang berperan sebagai guru mendesain pembelajaran inovatif untuk meningkatkan kemampuan hasil belajar peserta didik dalam menyusun teks prosedur dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning melalui media audio visual dan PPT sehingga tujuan pembelajaran bias tercapai sesuai dengan yang diinginkan.

  • Tantangan

Berdasarkan hasil analisis identifikasi masalah dapat disimpulakan bahawa penyebab masalah rendahnya ketrampilan menulis teks prosedur berdasarkan struktur dan kebahasaan pada siswa kelas VII di SMPN 3 Delanggu adalah sebagai berikut : ( 1) minimnya pengetahuan peserta didik tentang kaidah kebahasaan teks prosedur, (2) kurangnya penggunaan media pembelajaran oleh pendidik, (3) kurangnya penerapan model-model pembelajaran inovatif, (4) keterbatasan kemampuan peserta didik mengembangkan gagasan atau ide dalam menyusun teks prosedur, (5) metode yang digunakan oleh guru masih monoton dalam pembelajaran masih didomonasi dengan model konvensional, sehingga peserta didik merasa bosan dan kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran, (6) guru kurang menguasai IT.

Berdasarkan hal tersebut, tantangan yang dihadapi guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yaitu sebagai berikut : (1) penggunaan model dan metode pembelajaran yang cenderung monoton serta kurang menarik dan bervariasi, (2) penerapan media pembelajaran inovatif yang kurang menarik, (3) pada saat diskusi kelompok masih ada peserta didik yang kurang aktif dalam kegiatan diskusi dan cenderung peserta didik yang lebih pandai yang dominan menyelesekan tugas dalam kelompok, (4) pada saat presentasi di depan kelas,peseta didik masih kurang percaya diri, (5) membutuhkan persiapan lebih untuk menyiapkan alat, konsep, media, dan persiapan lainnya, (6) peserta didik cenderung malas membaca terutama ketika diberikan soal berbentuk narasi/wacana, sehingga peserta didik kesulitan dalam menganalisis maksud dari soal terutama soal berbasis HOTS, (7) jaringan internet yang tidak stabil.

Pihak yang terliabat dalam kegiatan ini yaitu :

Kepala sekolah ( Ibu Tri Daryanti, S.Pd, M.M.), beliau memberikan iin menggunakan fasilitas sekolah dalam proses PPG terlebih dalam pelaksanaan PPL.

Sutrisna, S.Pd. selaku bagian kurikulum yang memberikan izin untuk pelaksanaan PPL di sekolah.

Rekan sejawat ( Endrawati, S.S) membantu dalam persiapan ruang kelas.

Rekan sejawat (Fathoni Sholeh ) membantu dalam pengaturan Gmeet.

Rekan sejawat (Fathoni Sholeh ) membantu dalam perekaman / kameramen.

Siswa kelas VII A sebagai subjek dalam kegiatan pembelajaran.

  • Aksi

Untuk mengatasi tantangan tersebut, guru dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

Pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan materi dan karakteristik peserta didik yaitu model Project Based Learning (PjBL). Ada 6 sintak dalam model Project Based Learning (PjBL) yang diterapkan secara berurutan dalam pembelajaran yaitu :

Pertanyaan Mendasar

Pada bagian ini peserta didik mengamati tanyakan slide PPt pada infoku yang ditampilkan oleh guru serta melakukan tanya jawab terkait pertanyaan mendasar (tentang teks prosedur) dengan tujuan untuk merangsang pengetahuan peserta didik. Sebelum peserta didik  melaksanakan proyek, peserta didik dan guru melakukan kegiatan ice breaking sejenak agar peserta didik dapat berkosentrasi dan dapat menghilangkan kejenuhan di saat proses pembelajaran. Terbukti saat ice breaking peserta didik lebih bersemanagat dan terlihat ceria.

Mendesain Perencanaan Proyek

Pada bagian ini guru membagikan LKPD kepada peserta didik yang terbagi menjadi LKPD pengetahuan dan LKPD ketrampilan, kemudian peserta didik mendiskusikan kegiatan yang akan dikerjakan oleh masing-masing kelompok peserta didik.

Menyusun Jadwal

Pada bagian ini peserta didik dan guru membuat kesepakatan tentang jadwal pembuatan proyek.

Penyelesaian Proyek dan Monitoring Guru

Pada bagian ini peserta didik menyelesaikan proyek yang sudah ditugaskan. Peserta didik akan menentukan struktur teks prosedur dan menulis teks prosedur. Guru memantau dan mengikuti aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek.

Mengkomunikasikan dan Penilaian Hasil Proyek

Pada bagian ini masing-masing peserta didik mempresentasikan hasil karyanya kemudian peserta didik yang lain saling memberi tanggapan.

Mengevaluasi Proyek dan Hasil Proyek

Pada bagian ini peserta didik dan guru melakukan evaluasi yaitu dengan merefleksi dan membuat kesimpulan.

Kelebihan model pembelajaran Project Based Learning sebagai berikut:

Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar.

Membuat peserta didik lebih aktif dan berhasil memecahkan masalah-masalah yang kompleks.

Meningkatkan kolaborasi.

Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan ketrampilan menulis.

Pemilihan motode pembelajaran yang variatif yang dilakukan guru yaitu memilih metode tanya jawab, diskusi, presentasi, ceramah dan penugasan.

Pemilihan media pembelajaran, pembelajaran yang dilakukan guru yaitu guru menggunakan media yang sesuai dengan materi dan karakteristik peserta didik yaitu media audio visual dan PPt.

Berkaitan dengan peserta didik yang kurang aktif dalam diskusi kelompok, saya harus lebih intens dalam membimbing dan memotivasi terutama peserta didik yang belum mamahami tugas yang dilakukan dalam kelompoknya.

Peserta didik yang kurang percaya diri saat tampil mempresentasikan hasil diskusinya, saya harus mendampingi dan memotivasi, serta berupaya memberi contoh bagaimana cara tampil di depan kelas baik secara individu maupun kelompok. Memberikan apersepsi kepada peserta didik yang berani tampil.

Mempersiapkan sarana maupun prasarana yang akan digunakan sehari sebelumnya.

Peserta didik cenderung malas  membaca terutama ketika diberikan soal berbentuk narasi/wacana, sehingga peserta didik kesulitan dalam menganalisis maksud dari soal terutama soal berbasis HOTS. Saya memberikan pemahaman pada peserta didik pentingnya budaya literasi baca tulis.

Yang terlibat dalam proyek ini adalah peserta didik sebagai sentral dalam proses pembelajaran yang akan membuat produk menulis teks prosedur berdasarkan struktur dan kebahasaan. Kemudian guru sebagai fasilitator serta kepala sekolah sebagai pembimbing dan penanggung jawab kegiatan. Sumber daya yang diperlukan dalam kegiatan PPL ini adalah laptop, proyektor, HP, media PPt dan LKPD.

  • Refleksi

Berdasarkan hasil observasi serta penilaian yang dilakukan, adapun dampak penerapan model Project Based Learning berbantuan media audiovisual pada pembelajaran menulis teks prosedur antara lain:

Penggunaan media audio visual dan PPT dapat menarik perhatian peserta didik dalam mengikuti pembelajaran, dan lebih mudah dalam memahami materi menyusun teks prosedur. Hal ini terlihat dari hasil analisis evaluasi pengetahuan yang tuntas 100%.

Menambah wawasan pengetahuan serta keharusan mengembangkan diri saya sebagai guru untuk menggunakan model dan media serta melakukan pendekatan TPACK.

Penggunaan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dan media audio visual sangat efektif untuk meningkatkan minat belajar dan keaktifan peserta didik ini terlihat dari kegiatan peserta didik saat proses pembelajaran.

Hasil yang diperoleh peserta didik pada saat evaluasi dari penggunaan modul, PPT, dan penerapan model PjBL sangat efektif. Hal ini terlihat dari perolehan nilai dan keaktifan peserta didik untuk memahami materi pembelajaran dalam proses pembelajaran.

Respon peserta didik terhadap pembelajaran ini adalah sangat senang dan antusias dalam mengikuti serangkaian proses pembelajaran, aktif dalam kegiatan diskusi, dan bertanya ketika diberi pertanyaan terkait pembelajaran. Respon dari Kepala Sekolah dan rekan guru sangat mengapreseiasi kegiatan pembelajaran.

Yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan adalah :

Secara garis besar kegiatan aksi ini berhasil, adapun faktor-faktor penyebabnya : perencanaan yang terukur, perangkat pembelajaran yang lengkap, fasilitas sekolah yang memadai, dukungan dari rekan sejawat dan kepala sekolah, dan kerja sama yang baik oleh siswa.

Beberapa kekurangan dari strategi yang saya lakukan adalah : pengelolaan waktu pelaksanaan pembelajaran terutama pada kegiatan inti perlu disesuaikan dan pengelolaan kelas perlu ditingkatkan sehingga suasana pembelajaran tetap kondusif  saat diskusi kelompok maupun saat presentasi.

Pembelajaran dengan model PjBL layak dijakdikan Best Practice pembelajaran berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan TPACK, Literasi dan kecakapan abad 21. Melihat beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran inovatif dapat tercipta jika model dan media pembelajaran yang ditentukan tepat dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun