Selain itu dalam penjualannya baik secara live di TikTok maupun di beberapa marketplace, dinarasikan dan dicantumkan oleh beberapa seller kalau produk WT mengandung ekstrak tomat putih. Kandungan ekstrak tomat putihlah yang ditonjolkan, bukan glutathion.
Apakah ini cara untuk mencitrakan produknya berasal dari bahan yang alami yaitu tomat putih ? Apakah nama tomat putih (white tomato) sengaja dimanfaatkan sedemikian rupa untuk memberikan kesan 'langka' dan mahal pada produk?
Lalu manakah yang harus menjadi pegangan apakah gambar tomat dan nama produknya WT (White Tomato) atau tulisan isinya yaitu glutathion? Tentu hal ini membingungkan, bukan?Â
Apakah produk suplemen kesehatan boleh dipromosikan oleh seorang dokter? Berdasarkan Permenkes No 1787/Menkes/PER/XII/2010 tenaga kesehatan dilarang mengiklan atau menjadi model iklan obat, alat kesehatan, dan fasilitas kesehatan, kecuali iklan layanan masyarakat. Memang secara undang-undang, produk suplemen tidak masuk golongan obat karena sifatnya adalah preventif, namun bukankah produk ini terkait dengan kesehatan?
Dilansir dari detikhealth, Netty Pakpahan, SH dari bagian Bantuan Hukum, Biro Hukum, dan Organisasi Kemenkes, menyatakan iklan dan publikasi pelayanan kesehatan tidak boleh memberikan informasi yang tidak benar, bersifat menipu, dan menyesatkan; menciptakan pengharapan yang tidak tepat dari pelayanan kesehatan yang diberikan.
Sebelumnya, dokter Richard sangat dihormati masyarakat karena ia secara konsisten telah banyak mengedukasi publik berkenaan dengan produk perawatan kulit abal-abal yang harus dihindari. Namun sungguh disayangkan ketika ia berjualan salah satu produknya dengan desain kemasan dan nama produk yang memberikan informasi yang rancu kepada konsumen. Bagaimana menurut para pembaca Kompasiana?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H