Kandungan tomat dan tomat putih
Dikutip dari jurnal berjudul Nutritional Aspects of Phytoene and Phytofluene, Carotenoid Precursors to Lycopene, pemeriksaan kadar PT dan PTF pada berbagai produk tomat menunjukkan kandungan yang jauh lebih tinggi pada produk yang sudah diproses (karena lebih banyak mengalami dehidrasi) dibandingkan dengan tomat mentah. Kemungkinan besar tomat adalah sumber utama PT dan PTF dalam pola makan orang Barat.
Tidak hanya campuran berbagai jenis karotenoid (likopen, γ-karoten, PT, neurosporen, PTF, ζ-karoten, β-karoten, dan lutein), tomat juga mengandung campuran kompleks berbagai senyawa yang penting untuk kesehatan seperti kalium, folat, vitamin A, C, dan E.
Pembentukan karotenoid dan senyawa penting lain pada tomat terkait erat dengan proses pematangannya. Faktor-faktor baik genetik maupun kondisi lingkungan yang mempengaruhi pematangan buah tomat akan mempengaruhi profil karotenoidnya.
Para peneliti sepakat bahwa warna tomat tergantung pada kadar karotenoid yang berbeda-beda selama pematangannya. Tomat merah biasanya memiliki kadar likopen yang lebih tinggi dan β-karoten. Tomat kuning memiliki lebih sedikit likopen dan lebih banyak  β-karoten. Tomat putih hampir tidak mengandung likopen dan  β-karoten sehingga warnanya putih krem. Sebaliknya, tomat putih kaya akan phytoen (PT) dan phytofluen (PTF).Â
Sebuah penelitian tentang efek cahaya pada pigmentasi buah tomat dan paprika menunjukkan karotenoid total, PT, dan PTF pada buah tomat dan paprika yang tidak ditutup lebih besar 25 dan 50% daripada buah yang ditutup.
Green Acre, produsen tomat putih asal Eropa dengan merek 'Tomesoral', berpendapat kandungan PT dan PTF yang banyak pada tomat putih memberikan keunggulan manfaat kesehatan tertentu dibandingkan tomat biasa. Tomesoral dengan bahan baku utamanya serbuk tomat putih yang dihasilkan dari proses beku-dingin (freeze dry) bermanfaat untuk meningkatkan kadar glutathion dalam tubuh pemakainya.Â
PT dan PTF memang berperan di dalam produksi glutathion dalam tubuh. Glutathion adalah antioksidan alami yang diproduksi oleh tubuh kita. Produksi glutathion akan menurun seiring dengan bertambahnya usia.Â
Selain itu, bila kita makan makanan yang kaya PT dan PTF, maka kedua karotenoid tidak berwarna ini akan terakumulasi pada kulit. Keduanya melindungi kulit dengan beberapa mekanisme yaitu melalui mekanis sebagai penyerap sinar ultraviolet; sebagai antioksidan; dan sebagai anti inflamasi.
PT dan PTF membantu tubuh menyerap sinar UV dengan lebih baik sehingga mencegah berbagai gangguan pada kulit akibat paparan sinar matahari. Paparan sinar matahari yang berlebih dapat menyebabkan peradangan pada kulit sehingga menyebabkan jerawat, ruam, hingga luka bakar karena sinar matahari (sunburn). Paparan sinar matahari yang berlebihan juga menyebabkan hiperpigmentasi (dark spot, sun spot, dan liver spot). Sinar matahari juga telah diketahui dapat membuat kulit kering dan melemahkan struktur kulit sehingga menyebabkan keriput.Â
Karena kaya akan phytoen (PT) dan phytofluen (PTF), maka suplemen dengan kandungan ekstrak tomat putih terutama dipasarkan untuk industri kecantikan sebagai produk perawatan kulit. Formulasinya dapat berupa krim, maupun sediaan oral (tablet,kapsul, soft gel, effervescent, serbuk cepat larut, minuman kolagen, teh, dan jeli).Â