Mohon tunggu...
Shirley
Shirley Mohon Tunggu... Lainnya - Berpengalaman sebagai Apoteker di sebuah rumah sakit

Saya menyukai alam, musik, dan sejarah dunia. "Bacaan yang baik menyehatkan pikiran sebagaimana olahraga yang tepat menyehatkan raga."

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tomat Putih Versus Glutathion Membuat Heboh Dunia Skincare Indonesia

21 Desember 2024   23:50 Diperbarui: 22 Desember 2024   00:06 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tomat putih (Sumber:IG thehomesteadhamilton)

Glutathion skala industri disintesis melalui proses fermentasi ragi Saccharomyces cerevisiae. Glutathion hasil fermentasi ini akan dipanen, diekstraksi, dan dimurnikan (purifikasi). 

Ekstrak glutathion menggunakan teknologi pulsed electric field (PEF) yaitu metode non-termal yang menggunakan pulsa listrik durasi pendek. Teknologi PEF digunakan untuk mengekstraksi aneka senyawa bioaktif (seperti karotenoid, betanin, antosianin, dll) dari buah-buahan, sayur-sayuran, limbah agrikultur, dan mikroorganisme. 

Suplemen glutathion secara umum adalah aman dikonsumsi. Namun belum ada data yang cukup mengenai keamanannya untuk ibu hamil dan selama menyusui, sehingga tidak disarankan untuk digunakan pada dua kondisi tersebut. Senantiasa tanyakan kepada dokter sebelum Anda mengonsumsi suplemen apapun.

Perbandingan produk

Jadi bila sebuah produk mengandung ekstrak tomat putih, maka kandungannya adalah aneka karotenoid dan aneka nutrisi lain dalam ekstrak tomat putih, tidak hanya glutathion. 

Kandungan karotenoid utamanya yaitu phytoen (PT) dan phytofluen (PTF) yang kemudian akan berperan di dalam produksi glutathion dalam tubuh. PT dan PTF juga meminimalkan berbagai gangguan kulit akibat paparan sinar matahari dengan membantu tubuh menyerap sinar UV dengan lebih baik seperti penjelasan sebelumnya di atas.

Biasanya beberapa produsen menambahkan L-sistein ke dalam ekstrak tomat putihnya untuk membantu tubuh membentuk glutathion. Seperti diketahui, L-sistein adalah salah satu asam amino prekursor glutathion dalam tubuh. L-sistein sendiri secara alami dapat diperoleh dari makanan seperti daging sapi, hati sapi, daging ayam, daging babi, daging kalkun, daging bebek, beberapa jenis keju, yogurt, dan beberapa jenis jamur.  

Sebagai antioksidan, glutathion lebih potensial daripada ekstrak tomat putih. Tentunya kandungan glutathion dalam sediaan yang hanya mengandung glutathion adalah lebih besar dosisnya daripada sediaan yang kandungannya ekstrak tomat putih. 

Produk dengan kandungan glutathion, namun dengan gambar tomat putih dan merek WT dari dokter Richard Lee. (Foto:TikTok bebasrumpi_)
Produk dengan kandungan glutathion, namun dengan gambar tomat putih dan merek WT dari dokter Richard Lee. (Foto:TikTok bebasrumpi_)

Contoh produk mengandung ekstrak tomat putih (Sumber:IG officialcrystaltomatoindia)
Contoh produk mengandung ekstrak tomat putih (Sumber:IG officialcrystaltomatoindia)

Contoh produk mengandung ekstrak tomat putih (Sumber: IG clairesbeautyshopuae)
Contoh produk mengandung ekstrak tomat putih (Sumber: IG clairesbeautyshopuae)
Menurut penulis, teknik marketing dengan mendesain kemasan produk glutathion dengan gambar tomat dapat membuat bias pada konsumen. Memang ada kemungkinan glutathionnya diekstraksi dari tomat, namun bisa juga dari sumber lain. Dari berbagai sumber, penulis mendapatkan pembuatan glutathion secara skala industri adalah melalui proses fermentasi ragi Saccharomyces cerevisiae,  bukan ekstraksi langsung dari buah tomat putih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun