Psikoterapi yang umum dilakukan adalah terapi perilaku kognitif, terapi keluarga, terapi peningkatan kognitif, terapi grup, dan perawatan khusus terkoordinasi dengan kombinasi beberapa metode.Â
Diagnosis psikosis maupun diagnosis gangguan mental lainnya tentunya tidak bisa dilakukan sendiri. Tenaga kesehatan khusus yaitu psikolog dan psikiater yang mempunyai kompetensi untuk menegakkan diagnosa ini.Â
Psikosis sulit dicegah
Setelah mengetahui psikosis dan faktor pemicunya, kita paham bahwa psikosis adalah kondisi yang cenderung sulit dicegah. Namun kita dapat meminimalkan risiko terjadinya.
Kita menjadi paham bahwa mengobati beberapa penyakit sejak dini dapat mengurangi risiko terjadinya psikosis. Hindari kecanduan alkohol, tidak menyalahgunakan NAPZA adalah hal lain yang perlu kita perhatikan.
Untuk kesehatan mental penting untuk mengelola stres, berbagi cerita dengan orang yang bisa dipercaya, mempunyai hobi, dan istirahat atau tidur yang cukup.Â
Kita tentunya berharap sang anak dengan kisah tragedi di atas dapat memperoleh penanganan yang baik dan pemeriksaan yang tepat. Apakah faktor sulit tidurnya berkaitan dengan bisikan (halusinasi suara) dan delusi yang dialami? Bila iya, sudah berapa lama yang bersangkutan mengalami kesulitan tidur? Apakah faktor-faktor yang membuatnya sulit tidur?
Tidur mencegah psikosis dan gangguan mental lainnya
Sejak awal adanya literatur terkait kesehatan jiwa, tidur yang tidak normal (abnormal) telah diamati terjadi pada pasien dengan gangguan psikis / jiwa. Salah satu gangguan tidur yang paling umum dilaporkan pada pasien dengan psikosis kronis (chronic psychosis/CP) adalah insomnia.Â
Insomnia juga sering kali dikaitkan dengan kekambuhan berikutnya. Perubahan pada tidur seseorang sering kali menjadi tanda yang mendahului episode psikotik pada gejala psikosis awal (early psychosis/EP).Â
Bila ada gangguan tidur, maka hal ini adalah salah satu gejala yang harus diwaspadai karena menjadi petunjuk penting bagi penderita maupun keluarga untuk memperkirakan terjadinya perubahan ke kondisi psikosis pada remaja yang dikategorikan ke dalam kelompok dengan resiko klinis tinggi mengalami psikosis (clinical high risk for psychosis/CHR-P).Â