Api Perang Dunia, Perang Kemerdekaan dan Sang Attaturk
Tersandungnya Kekaisaran Ottoman dalam event akbar dalam Sejarah manusia yaitu Perang Balkan di tahun 1912-1913 dan Perang Dunia I di 1914-1918 berdampak besar pada semua aspek kehidupan di Kekaisaran Ottoman, termasuk olahraga. Banyak atlet dan penggemar olahraga yang dipanggil ke garis depan, menyebabkan penurunan aktivitas dan segala kompetisi olahraga yang terorganisir.
Meskipun menghadapi tantangan ini, pertandingan sepak bola tetap berlangsung secara sporadis, memberikan dorongan moral bagi tentara, relawan dan warga sipil. Sepak bola menjadi sarana pelarian dari kekacauan perang dan memberikan rasa normalitas di tengah kacaunya konflik yang berlangsung.
Pada skenario sejarahnya, Kekaisaran Ottoman atau Kekhalifahan Utsmaniyah tergolong pada Pihak yang Kalah di Perang Dunia I yaitu Pihak Aliansi bersamaan dengan Kekaisaran Jerman, Austria-Hungaria, Bulgaria. Pemerintahan Kekhalifahan punduk tunduk pada pendudukan oleh Negara Pemenang Perang Dunia I seperti Inggris, Prancis, Italia, dan lebih memalukannya Yunani dengan termaktubnya Perjanjian Sevres yang disepakati tahun 1920. Ketegangan dan perselisahan antara Pemerintahan Kekhalifahan dengan Gerakan Turki Muda yang berlangsung sebelum perang dan memuncak pada disepakatinya isi Perjanjian Sevres yang sangat merugikan Ottoman Turki oleh Pemerintah Kekhalifahan membuat para petinggi Gerakan Turki Muda memutuskan ikatan dari Kekhalifahan dan Membentuk Pemerintahnnya sendiri berpusat di Ankara, anatolia lengkap dengan Militernya. Mustafa Kemal Pasha yang disetujui sebagai Pemimpin Turki mengobarkan perang kemerdekaan dalam Mengusir Yunani dan Imperialisme Inggris, Prancis, dan sekutu lainnya dari Tanah Turki. Perang Kemerdekaan Turki yang berlangsung membuat Kompetisi Sepak Bola antar Klub redup yang mana Masyarakat lebih berfokus dalam memperjuangkan Perang.
Walaupun begitu, pada kenyataanya beberapa klub sepak bola di Istanbul, seperti Fenerbahçe, Galatasaray, dan Beşiktaş, memainkan peran penting dalam mengeskpresikan Perjuangan Perang Kemerdekaan Turki. Fenerbahçe, misalnya, dikenal karena perannya dalam mendukung gerakan nasionalis. Klub ini tidak hanya berfungsi sebagai pusat olahraga, tetapi juga menjadi tempat berkumpulnya para aktivis dan simpatisan pergerakan kemerdekaan.
Fenerbahçe memiliki sejarah panjang dalam mendukung gerakan nasionalis selama Perang Kemerdekaan. Klub ini secara aktif memberikan bantuan logistik kepada pasukan kemerdekaan, termasuk pengumpulan dana dan pengiriman perbekalan ke Anatolia. Salah satu kisah yang terkenal adalah penggunaan pertandingan sepak bola sebagai kedok untuk mengumpulkan informasi intelijen.
Salah satu momen bersejarah dalam dunia sepak bola Turki selama periode ini adalah kemenangan Fenerbahçe atas tim militer Inggris. Dalam kompetisi “Harrington Cup” yang diadakan pemerintahan pendudukan militer Sekutu di Istanbul. Pertandingan ini tidak hanya memperlihatkan semangat juang rakyat Turki, tetapi juga menjadi simbol bahwa rakyat Turki tidak akan tunduk pada kekuatan asing.
Attaturk, Era Republik dan Warisannya pada Sepak Bola
Setelah diruntuhkannya Kekhalifahan Utsmaniyah dan berdirinya Republik Turki pada tahun 1923 di bawah kepemimpinan Mustafa Kemal Atatürk, ada upaya besar-besaran untuk memodernisasi dan mensekularisasi negara. Olahraga, termasuk sepak bola, dianggap sebagai Tonggak utama vital proses modernisasi ini.