"Semoga selamat", kak Aaron singkat, padat, jelas.
"Terimakasih" ujarku kepada kak Aaron.
Aku mendengar namaku dipanggil beberpa kali oleh pihak penerbangan, segera aku memeluk kakak kakaku dan berlari memasuki pesawat.
"Selamat sampai tujuan yaaa!". Ujar kakak kakak ku. Aku mengangguk tersenyum sambil melambaikan tangan.
Pesawatpun lepas landas, yang terlihat hanyalah awan dan burung. Seketika terbayang wajah para kakak. Entah kenapa padahal aku tidak ingin menangis, tapi air mata terus keluar, padahal baru 10 menit ditinggal dan kayanya emang, aku gak bisa jauh jauh dari semua kakak ku.
3. Korea
Ketika aku datang ke korea, aku pergi menemui kenalan bisnis ayah ku. Ayahku bilanh dia menunggunya di  Bandara Internasional Seoul. Pria di gerbang pintu bandara manetapku seperti dia sudah mengenali ku.
"Dengan nona Amyra?"
"Betul, dengan tuan Kim Songhwa?"
"Betul, mari ikut saya nona, saya antarkan ke rumah saya"
Agak kaget karena rumah yang teman papahnya ini tinggali ternyata tidak sebesar apa yang aku pikirkan. Bangunan tradisional yang dipadukan dengan beberapa bagian rumah yang modern, serta rumah yang tidak sedang sedang saja, cukup untuk 7 orang.