"Okay gass". Dengan semangatnya aku menjawab kak Aiden.
"Sama siapa aja?" tanyaku.
"hanya kita kok, sekeluarga".
"Oh Iya". Pasti mereka mengajakku nonton film horror sih, aku tahu itu. Soalnya mereka paling suka dengan darah darahan. Yang lebih anehnya, mereka suka menonton film berdarah tapi mereka tidak suka melihat darah yang asli.
Kak Azel dan Aldi sudah kembali mereka membawakan daging yang banyak. Saatnya tugasku dan kak Aiden untuk memasak. Sekitar 40 menit kami memasak akhirnya makananpun disajikan.
"Makanan Aiden sama Ira emang gak pernah mengecewakan" kata azel. Sementara Aldi dan Aron langsung memakannya, mungkin karena saking lapar nya.
"Gimana?, suka gak". Ujarku menanyakan pendapat.
"Enak!". Mereka menjawab bersamaan.
"Gak ada beda nya dari masakan 3 tahun lalu". Kata bang Aldi.
"Syukurlah kalo kalian suka". Ujar kak aiden.
Semuanya sunyi dan sibuk menyantap makanannya masing -- masing. Terlihat sangat focus terhadap makanannya masing masing, dan seketika kami melihat 1 mata dengan yang lainnya, lalu kami tertawa terbahak bahak tanpa sebab. Aku merasa bersyukur memiliki kakak seperti mereka, mungkin orangtua ku sibuk dan jarang pulang kerumah, tetapi aku memiliki kakak kakak ku yang sangat perhatian kepadaku.