“Sebelumnya kamu ingin mengutarakan pembelaan.”
Andi hanya terdiam.
“Saya ingin bertanya terlebih dahulu. Kamu dengar-dengar merupakan anak yang cukup bermasalah ya, apa betul?”
Andi masih terdiam.
“Guru-guru disini sering membicarakan kamu tentang kamu anak geng motor, pernah memukul teman hingga berdarah, serta sering bolos sekolah.”
Andi masih terdiam. Dia sudah tau tentang pembicaran mengenai dirinya dari Zufron. Ayah Zufron adalah seorang guru disekolah ini dan ayahnya pernah menanyakan tentang kebenaran dari hal tersebut pada Zufron.
“Kamu mau bicara?”
Andi masih diam.
“Pok!”
Kholid memukul mejanya. Dia sudah sangat tak tahan lagi dengan kelakuan muridnya ini. Tidak datang tiga kali tanpa keterangan, lalu kini ketika ditanya malah membisu.
“Be, be, begini pak.”