***
"Assalamu'alaikum! Permisi."
Terdengar seorang pria mengetuk pintu.
"Nduk, buka pintunya," pinta ibu sambil meremas adonan.
Aku segera membuka pintu kayu yang sudah lapuk itu.
"Yudha!" Mataku membulat, "Ayo masuk!" sambungku dengan tergesa.
Aku mempersilakannya duduk di sofa yang sobek-sobek itu. Aku menyuruh ibu menemaninya sejenak, sedangkan aku membuatkannya minum.
 ***
"Nduk, kayaknya Yudha suka deh sama kamu," ucap ibu dengan senyum tipis.
Sontak kusemburkan ke lantai air yang kuminum. Ledekan ibu sungguh mengganggu makan malam.
"Ih, apaan sih, Bu! Nggak mungkinlah cowok tajir kayak dia suka sama cewek miskin kayak aku," jawabku tanpa berani menatap mata ibu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!