Aku menoleh.
Bisa kulihat jelas wajahnya, tak asing. Matanya, senyumnya, suaranya, bahkan tingginya. Aku tahu.
Seorang pria yang kusukai setengah mati saat sekolah dulu.
"Yudha!" senyumku merekah.
Sebenarnya aku sangat malu bisa melihatnya. Ditambah dengan penampilanku yang sudah seperti pembantu.
 Sewaktu SMA, kami memang sangat dekat. Bahkan kami digosipi pacaran, banyak yang iri dengan kedekatan kami, sebab Yudha memang pria populer di sekolahku dulu.
Ia terlihat berbeda sekarang.
Tubuhnya pun terlihat atletis, wajahnya terlihat lebih tampan dan dewasa dengan janggut tipis. Kemeja dengan bersetelan jas tak memperlihatkan kalau dia seorang Mahasiswa.
Ia meraih tanganku lembut untuk menuntunku duduk di kursi tadi. Aku yakin dia juga terkejut melihatku.
Ia terkejut senang.
Dan aku yang malu.