Oohh, mereka ada hajatan. Mereka akan berdoa bersama. Mereka akan mengakhiri masa duka itu untuk segera melanjutkan kehidupan normal yang fana. Sanak keluarga, famili, dan tetangga berkumpul dengan satu niat doa bersama, walau mereka saling berbeda keyakinan. Telah seribu hari seorang anggota keluarga meninggalkan ibu dan adiknya, sanak saudaranya, dan handai tolan tetangga di desanya. Ya,. Mereka bersatu dalam doa demi anggota keluarga yang telah meninggalkan mereka.
Â
Eko tertegun dan haru menyaksikan mereka. Ia mengusap pelupuk mata. Ia mendekat dan ingin memeluk ibu dan adiknya. Namun ia menyadari, ia tidak lagi berada dalam dunia fana.
Â
Di kejauhan, Eko melihat ayahnya tersenyum dan melambai, seolah memanggilnya. Kembali ia memandangi ibu dan adkinya, memandangi Yudi dan Andi, memandangi sanak keluarganya, memandangi seluruh handai tolan yang hadir di kediaman ibu dan adiknya. Kemudian ia berpaling kepada ayahnya yang masih tersenyum dan melambai. Dan Eko melambai ke arah ibu dan adiknya sambil berteriak girang, "Selamat tinggal ibu, selamat tinggal adikku, selamat tinggal Yudi dan Andi, selamat tinggal sahabatku semuanya."
Â
Eko melayang dan meluncur di dalam ruang tanpa batas itu, dan sampailah ia dalam pelukan mesra ayahnya.
Â
Â
Jambi, 14 Maret 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H