Mohon tunggu...
Riecki Serpihan Kelana Pianaung
Riecki Serpihan Kelana Pianaung Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

"Hidup hanya berkelana dari sebuah serpihan untuk "menuju" mati" ____________________________________ @rskp http://www.jendelasastra.com/user/riecki-serpihan-kelana-pianaung https://domainxx.blogspot.co.id/ https://www.youtube.com/watch?v=M11_fpnT5_g&list=PL1k1ft1F9CCobi2FMkdqQ6H4PFFWPT--o&index=2 https://www.evernote.com/Home.action#n=c9ce48a1-38c2-4b2b-b731-c340d3352d42&ses=4&sh=2&sds=5&

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Cersil] Pendekar Sakti Lembah Tarsius

3 Juli 2016   22:46 Diperbarui: 3 Juli 2016   23:24 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://hewan langkah Indonesia

“Raja Langit, anda adalah musuh Kerajaan Bowontehu. Di mana – mana anda membuat kekacauan. Termasuk membunuh Perwira Kerajaan Bataha Sili. Anda masih ingat!”

“Ho,ho,ho,,, Tak perlu aku bersusah payah mencari seluruh orang – orang Kerajaan. Aku hanya ingin menjajal kesaktian kalian. Saudara kalian si Bataha Sili tewas karena kebodohannya dia sendiri….

“Diam jangan banyak bicara kamu, hai manusia sesat!” Panglima Kerajaan Bowontehu  yang bergelar Kapitan Salumpito, menghardiknya dengan penuh kegeraman. Mengingat sahabatnya Bataha Sili tewas di tangan tokoh ini.

Amarah Kapitan Salumpito tak terbendung. apalagi  sudah bertahun – tahun dia mengejar si Raja langit. Karena sanga Raja Bowontehu Mokodoludug sangat murka. Kehebatan ilmu Kapitan Salumpito adalah Kepalan Geledek. Kepalannya dapat berubah – rubah menjadi sangat banyak. Dia tidak menggunakan senjata.

Tangannya terkepal dengan tengkingan keras yang keluar dari mulutnya, bersamaan itu pula tangannya menghentak.

“Hiiiiiiaaaaaaaaatttttt,,,,,,”

Kepalan tangannya berubah menjadi sangat banyak. menghantam tubuh si Raja Langit. Pukulan andalannya telah dilepaskan. Orang biasa tak akan bisa mengelak dari pukulan ini. Si Raja Langit berjumpalitan di udara dan membuat salto beberapa kali untuk menghindar dari serangan Kapitan Salumpito.Tidak percuma di angkat menjadi Panglima Kerajaan, ternyata kehebatannya sangat mumpuni.

Si Raja langit dapat menghindar serangan pertama. Namun hanya beberapa saat saja kekagetannya, si Raja langit langsung mengeluarkan ilmunya juga. Tongkatnya  seketika berubah seperti seekor Naga Hitam, membalas serangan Kapitan Salumpito. Tubuh kedua tokoh sakti itu bergerak dengan cepat di udara. Pertempuran tak bisa diikuti dengan mata biasa. Hingga pada puluhan jurus belum ada tanda – tanda kekalahan.

Si Pemuda bebaju kuning itu, ikut juga melihat pertarungan maut itu. Dengan kasat mata dia dapat melihat kekuatan kedua petarung itu. Si Raja Langit masih menang setingkat di atas panglima Kerajaan itu.

Benar saja. Hingga tiba pada titik klimaks pertempuran itu.si Raja Langit  berhasil memukul punggung Kapitan Salumpito dengan sabetan tongkatnya. Panglima itu terjengkang, namun dengan cepat dia berhasil mengatur kuda – kuda beridirinya. Terasa punggungnya nyeri menusuk jantungnya. Cepat – cepat Kapitan Salumpito mengatur tenaga dalamnya kembali. Rasa nyerinya berangsur hilang. Namun dia terluka dalam. Ada rasa asin dalam mulutnya.

“Ho, ho,ho…sampai di situkah kemampuanmu Panglima,!” Si Raja Langit tertawa mengejek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun