Di depan rumah mewah, jendela paling atas itu terbuka kembali beserta gordennya.
Lampu menyala, tapi masih belum ada gejala apapun di lihat Ukan. Ukan mengamati jendela itu teliti, teringat pada ucapan Alek sebelumnya tentang rumah itu.
"Kan,bangun kan," Alek membangunkan Ukan pagi hari itu.
"Apa?," Ukan menjawab dengan suara sedikit mengantuk itu.
"Bangun, kan. bentar, kan?," Alek memanggil Ukan. Ukan bangun dan duduk di samping Alek.
"Ini hari Libur lek, Saya masih pengen tidur, kamu dari tadi panggil-panggil terus."
"Ini kan... Saya... Mmm...Gimana,ya, Saya semalem tidur sama si Minem,kan."
Ukan melirik ke arah Alek, "
"Istighfar! lek, istighfar!."
"Udah,kan.tadi."
"Kamu gak bercanda lek sama saya?!."