"Kok.. ah kamu mah, jadinya boleh apa ngga nih?."
"Ya, jangan lah, Gimana sih." Mereka tertawa bersamaan.
Ukan dan Alek menelusuri jalan menuju pedagang kaki lima yang sudah tercium dari jauh harumnya. Mereka duduk menghadap ke jalanan meneliti berbagai kendaraan yang padat bukan kepalang itu.
Angin menyengat mereka di tengah
keramaian di antara lampu-lampu jalan dan lampu pertokoan menyala di sekitar mereka.
"Si Marni,Lek," Ukan menunjuk ke arah Marni yang keluar dari toko bahan makanan.
"Iya,Cantik ya,kan?," Jawab Alek. "Gimana,kan. Samperin gak?."
"Ya udah, kamu samperin dia. Bantuin."
Alek mengangguk, "tunggu bentar,kan. Saya nanti aja pesen makanan nya."
Alek berlari menuju Marni yang sepertinya tengah membutuhkan pertolongan.
Udara malam makin dingin, lalu lintas semakin lancar dan lampu-lampu masih terang menyorot ke berbagai sisi jalan di sekitarnya. Ukan membawa nasinya ke kos, Alek pergi bersama Marni entah kemana.