Mohon tunggu...
Septian DR
Septian DR Mohon Tunggu... Translator dan Wiraswasta -

TRANSLATOR & KOMIKUS

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Misterius Bagian 1

20 Oktober 2016   11:28 Diperbarui: 20 Oktober 2016   11:51 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu aku keluar dari kamar mandi dan mematikan lampu kamar mandi, Rina malah sedang berlenggak-lenggok di ranjang dengan iringan lagu All That Jazz, soundtrack film Chicago. “Kemari, Sayang.” katanya penuh desah.

“Kau tidak mengantuk, Rina?”

“Mandi tadi bikin aku segar lagi, Sayang. Kamu mandi juga bukan? Ayo joget bersamaku di sini. Kasur ini super mantap lho untuk berjoget.”

Aku segera naik ke ranjang dan ikut berjoget bersama Rina. Lagu All That Jazz membuat suasana makin panas, apalagi saat Rina terang-terangan menepuk kedua pantatku begitu gemas, lalu memelukku dan mencupang leherku. Sudah makin berkeringat aku, saat Rina turun dari ranjang dan menyalakan AC. Aku duduk di ranjang, lalu Rina dengan gerakan menggoda, melenggak-lenggok menghampiriku. “Meong, Sayang?”

“Moo.” kataku menirukan suara sapi.

Rina yang sudah berada di sampingku langsung merajuk. “Kamu tidak cinta aku lagi?”

“Kemari.” kataku berbaring, lalu Rina menaikiku. “Aku cinta padamu, Rina.”

“Katakan lagi dan lagi.” kata Rina mulai menggoyang tubuhku. “Ayolah, Sayang!”

Dinginnya AC dan hangatnya permainan kami akhirnya bermuncratan indah. Kami berdua terkapar keenakan puas.

Sementara itu di luar “rumah rahasia” kami yang sebenarnya juga terletak satu kompleks dengan rumah kami yang lama, para polisi berdatangan menuju rumah lama kami setelah mendengar laporan para tetangga kami atas terjadinya perampokan di rumah lama kami. Para tetangga melaporkan bahwa kami tengah pergi ke luar kota saat perampokan terjadi dan sang perampok yang menggunakan topeng kambing warna merah tewas di tempat mungkin karena terlalu bernafsu meraup uang kami yang kami simpan di brankas kamar kami. Apapun itu, aku yakin MI-6 takkan senang mendengar kegagalan agen rahasia mereka dan pasti melakukan penyangkalan terhadap Roger Bones yang telah tewas.

Adapun aku dan Rina akhirnya memutuskan tinggal di “rumah rahasia” kami. Para tetangga kami tidak tahu-menahu akan kepindahan kami karena pada dasarnya kami tetap menempati rumah lama kami, lalu masuk ke “rumah rahasia” kami dengan jalan rahasia yang telah kami tetapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun