“Huh Kau ini..Lalu bagaimana reaksinya? Apa dia membentakmu? Ah atau pacarnya tiba-tiba datang dan memarahimu habis-habisan?”Tanya Cindy penasaran, Nicko memandang adiknya dengan mata disipitkan.
“Kau berharap itu yang terjadi?”Tanya Nicko kesal.
“Tidak, bukan begitu,”Bantah Cindy sambil mengibaskan tangan kanannya, “Aku hanya penasaran apa yang terjadi setelah itu, apa dia marah?”
“Seingatku gadis itu sempat mengucapkan sesuatu, dan aku rasa dia marah, benar-benar marah malah. ”Jelas Nicko sambil mengingat-ingat reaksi gadis yang ditabraknya di cafe tadi.
Cindy hanya mengangguk-anggukkan kepalanya dengan pelan, sedangkan Troy sudah asik mendengarkan music dari earphone kesayangannya, pria itu memang tak terlau tertarik untuk mendengar hal hal seperti itu, ia hanya akan tertarik jika Nicko mengajaknya berbicara tentang sport atau musik, tidak seperti Cindy adiknya yang selalu ingin tahu.“Kasihan gadis itu, kau keterlaluan Nicko."Gurau Cindy sambil tertawa pelan.
"Aku tidak sengaja melakukannya, lagi pula bukankah aku pergi ke cafe itu hanya untuk membelikan pesanan untukmu?"Tanya Nicko kesal.
Cindy tertawa pelan mendengar ucapan kakaknya barusan.
"Iya iya, maaf kakakku sayang, aku kan hanya bercanda, jadi jangan marah, oke?"Bujuk Cindy sambil tertawa pelan.
"Sudahlah jangan bertengkar, lagipula kau kan tak sengaja melakukannya Nick, sekarang turunlah, kita sudah sampai."Ujar mom yang dari tadi diam kini ikutan berbicara, dan saat itu mobil Paman Sam berhenti tepat di depan sebuah rumah bertingkat dua yang bernuansa klasik-modern.
Setelah mengucapkan terimakasih dan berjanji pada Paman Sam bahwa mereka akan berkunjung ke rumahnya besok, mereka berlima masuk ke rumah barunya dengan tak sabar.
Nicko menghempaskan tubuhnya ke sebuah ranjang besar yang ada di dalam kamar yang sekarang menjadi kamar pribadinya.