Tahun ajaran baru dimulai, Nando mendaftar ke perguruan tinggi untuk yang kesekian kalinya. Kali ini ia menguatkan tekadnya, apapun hasilnya ia akan terus maju. Mengingat segala perjuangan dan pengorbanan yang telah ia jalani selama ini. Ia tahu bahwa inilah saatnya untuk mewujudkan mimpi yang selama ini ia pendam. Semuanya berjalan dengan lancar, Nando tinggal menunggu hasilnya.
Beberapa Minggu kemudian pengumuman penerimaan mahasiswa diumumkan. Nando dan kedua orangtuanya menunggu dengan harap-harap cemas. Saat pengumuman keluar, Nando segera melihat hasilnya dengan gugup. Jantungnya berdegup dengan kencang penuh kelegaan. Karena Nando akhirnya melihat namanya tertera didalam daftar penerimaan. Nando dan kedua orang tuanya mengucap syukur kepada tuhan. Mereka bertiga berpelukan dan bersorak dengan bahagia.
"AKU DI TERIMA!!." Teriak Nando dengan gembira.
Setelah hari itu, Nando menjalani hari-harinya dengan penuh semangat.
Pagi-pagi Nando selalu bangun lebih awal. Setiap langkahnya terasa lebih ringan, seolah beban berat yang selama ini menghimpit pundaknya mulai terangkat. Ia mengingat kembali perjuangannya, bagaimana ia melewati hari-hari panjang dengan belajar, mengorbankan waktu bermain, dan terkadang merasa putus asa.
Namun, semua itu akhirnya berbuah manis. Kehidupan Nando berubah. Perguruan tinggi impiannya telah menanti, dan ia tahu bahwa ini adalah lembaran baru dalam hidupnya. Dengan semangat yang lebih besar, ia bertekad menjalani setiap tantangan dengan sepenuh hati. Nando tidak akan menyerah, karena ia selalu mengingat kedua orang tuanya.
Nando menjalani kehidupannya sebagai mahasiswa dengan tenang dan bahagia.
Tetapi, di tahun kedua Nando berkuliah, bengkel ayahnya bangkrut. Biaya kebutuhan yang mendesak, membuat keluarga mereka berada pada masa-masa sulit. Nando hampir saja berhenti kuliah untuk membantu meringankan beban keluarganya. Tetapi orang tuanya melarang, dan menyuruh Nando untuk tetap melanjutkan kuliah.
Nando sangat bingung dengan semua yang terjadi saat ini. Ia ingin berhenti kuliah untuk membantu keluarganya, namun dilarang oleh kedua orangtuanya. Di lubuk hati yang terdalam, Nando sebenarnya tidak ingin berhenti kuliah, karena ia berkeinginan kuat untuk menjadi dokter. Nando pun berpikiran untuk mencari kerja sambilan, agar ia tidak terlalu memberatkan orang tuanya.
Pada saat Nando melamun di taman kampusnya, Nando dihampiri oleh dosennya, yang sejak kemarin mengamati Nando karena sikap Nando yang berbeda akhir-akhir ini. Nando pun bercerita kepada dosennya, tentang apa yang terjadi kepada dirinya dan keluarganya. Sang dosen memberikan saran untuk mengajukan beasiswa agar meringankan bebannya dan keluarganya.
Dengan usaha yang keras, Nando belajar dengan giat terus menerus. Setiap malam ia berkutat dengan buku-bukunya di perpustakaan kampusnya. Tidak hanya itu, Nando juga aktif mencari informasi tambahan, serta berkonsultasi dengan dosennya untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin. Â Sampai akhirnya, Nando berhasil mendapatkan beasiswa untuk membayar kuliah dan meringankan beban keluarganya.