Ayah Angkat  : "Satu lagi, jika kamu sampai gagal akan aku gusur lapakmu dari pasar milikku. Ingat itu! Jangan sampai gagal dan jangan sampai diketahui oleh siapapun."
Fatimah      : "Siap, Pak. Aku akan berusaha memenuhi perintah bapak."
Ayah Angkat  : "Bagus, kalau begitu saya pergi dulu."
Lantas ayah menyerahkan pistolnya dan ayah langsung pergi meninggalkan Fatimah. Fatimah menatap pistol itu dengan perasaan sedih. Penuh keraguan yang tertanam di hatinya dan ketidakpastian akan janjinya.
Pencahayaan dimatikan dan tirai ditutup.
Babak V
Pada babak ini, tata panggung hanya dibuat menjadi 1 bagian saja yakni di perjalanan. Tokoh yang bermain yakni ibu kandung Ashilla dan Komo, Fatimah, Ayah, Ashilla dan Komo.
Di pagi hari yang cerah, ibu kandung Ashilla dan Komo baru saja pulang dari pasar untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Ketika di perjalanan Fatimah dan Ayah telah bersiap-siap untuk melakukan misinya. Namun, di sisi lain Ashilla dan Komo kabur dari rumah lagi dan melewati jalan tersebut. Ketika pistol diarahkan ke ibunya dan telah ditembakkan, Komo melihatnya dan segera melindunginya dari lemparan peluru yang akan mengenai ibu kandungnya. Duarrrr...
Ibu kandung: "Aduh, berat sekali belanjaan ini. Apakah aku akan sampai rumah dengan membawa banyak barang ini? Huftttt." (sambil menata kembali barang belanjaannya)
Sang Ayah telah memberikan kode kepada Fatimah untuk segera melepaskan pelurunya. Akhirnya, dorrrrrr....
Komo        : "Ibuk, awass!! Aaaaaaaaaaa.... (tertembak dan jatuh)