Pencahayaan dimatikan dan tirai ditutup pelan-pelan.
Babak IV
Panggung disetting menjadi 2 bagian lagi yakni ruang keluarga dan ruang tersembunyi. Di ruang keluarga telah berkumpul ayah, ibu, Ashilla dan Komo. Ayah memarahi mereka sambil mondar-mandir dan menggenggam foto ibu kandungnya yang telah ditunjukkan tadi kepada Fatimah. Ashilla menangis dipelukan ibunya karena dibentak-bentak oleh ayahnya. Namun, Komo malah terfokus pada foto yang digenggam oleh ayahnya. Komo mulai bertanya-tanya, siapakah orang yang ada di foto itu? Pikirannya mulai terbayang tentang ibu kandungnya. Karena dia melihat bahwa terdapat kemiripan diantara Ashilla dengan orang yag ada di foto tersebut. Di ruang tersembunyi terdapat ayah dan Fatimah. Mereka menjalankan misi yang telah ayahnya rencanakan. Mereka merencanakannya matang-matang.
Ayah Angkat  : "Siapa yang menyuruh kalian pergi dari rumah?" (mondar-mandir sambil mata melotot)
Komo&Ashilla: "Tidak ada, Ayah." (menundukkan kepala sambil melihat ke kanan kiri masing-masing)
Ayah Angkat  : "Lalu, mengapa kalian pergi dari rumah tanpa seizin ayah dan apakah tujuan kalian pergi?" (nada bicara mulai naik)
Komo        : "Kkkaa...mmmi. Hmmm Kami..." (menjawab dengan suara terbata-bata)
Ayah Angkat  : "Apakah kalian telah mengetahui yang sebenarnya. Apakah kalian mulai memberontak? (membentak mereka berdua)
Ayah Angkat  : "Apa kalian mencoba mencari zona nyaman dengan cara pergi diam-diam dan mencari sesuatu yang hilang? Pintar sekali kalian!" (nada tinggi dan muka marah)
Ashilla       : (hanya menangis dan berlindung kepada ibunya)
Ayah Angkat  : "Ya, memang, kalian bukanlah anak kandung ayah dan ibu yang selama ini merawatmu. Kamu bukanlah anak kami yang sesungguhnya. Kamu adalah anak pelunas hutang bagi ibumu saja." (membentak dan terus membentak dengan nada tinggi)