Mohon tunggu...
Sekar Agustin
Sekar Agustin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kuliah di Unisnu Jepara

13 Agustus 1999 Menjadi lebih baik lagi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Masalah Pribadi Sosial serta Strategi dan Teknik Bimbingan Pribadi Sosial

3 November 2019   16:06 Diperbarui: 22 Juni 2021   18:50 2893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memahami Masalah Pribadi Sosial serta Strategi dan Teknik Bimbingan Pribadi Sosial (unsplash/annie-spratt)

Ada banyak sekali masalah sosial yang dapat terjadi pada peserta didik, salah satunya dalam hal bersosialisasi, berbekal memahami kemampuan orang lain individu akan lebih mudah menjalin persahabatan dengan orang lain. Salah satu bentuk perilaku yanng terkait dengan memahami perspektif orang lain adalah perilaku prososial.

Syaodih (2012 : 1), perilaku prososial perlu dimiliki sejak kecil sebagai suatu pondasi bagi perkembangan kemampuan anak dalam berinteraksi dengan lingkungannya secara lebih luas, oleh karenanya perlu dikembangkan dan dibina selama proses pendewasaan. 

Baca juga : Fungsi Pendidikan: Memahami, Membimbing dan Mengarahkan Anak Sesuai Karakteristiknya

Permasalahan yang timbul terkait dengan perilaku prososial anak usia dini bahwa masih banyak anak-anak yang belum menunjukkan perilaku prososial, seperti menolong teman yang jatuh, menolong teman yang sedang kesulitan, masih maunya senang sendiri yang ditandai dengan masih suka memerintah teman, kurang mampu bekerja sama dengan teman, mudah marah dan menangis apabila keinginannya tidak terpenuhi.

Layanan bimbingan merupakan bagian dan penunjang yang tak terpisahkan dari keseluruhan kegiatan pendidikan termasuk kegiatan pendidikan untuk anak usia dini, dan mencakup seluruh tujuan dan fungsi bimbingan. Dilihat dai tujuan dan materinya, lingkup layanan bimbingan dan konseling menggunakan bimbingan pribadi sosial. 

Bimbingan pribadi sosial diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan anak dalam menangani masalah-masalah dirinya. (Suharni, Beny D. P: 2016)

Bimbingan pribadi sosial ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan tugas perkembangan pribadi sosial anak dalam mewujudkan pribadi yang mampu menyesuaikan diri dan bersosialisasi dengan lingkungan secara baik. (Syaodih. 2016: 12)

Idris (2015: 105) menjelaskan layanan pribadi sosial pada anak usia dini, adalah:
1. Mengenalkan ciri-ciri yang ada dalam diri sendiri, mengenalkan ciri khusus orang lain serta menunjukkan sikap yang baik dan tercela.
2. Mengenalkan cara hidup sehat melalui makan makanan yang bergizi serta melakukan kegiatan olahraga secara teratur, serta menjaga kebersihan.
3. Mengenalkan cara mengungkapkan perasaan bahagia dan sedih, serta memberikan gambaran berbagai perasaan dalam berbagai situasi.
4. Membimbing peserta didik menciptakan dan memelihara persahabatan, serta menjelaskan makna dari kerja sama.
5. Membimbing peserta didik mengenali kecakapan yang dimilikinya, melatih cara mengambil keputusan, menjelaskan perlunya memiliki beberapa pilihan sebelum mengambil keputusan dan mengenalkan akibat dari keputusan yang diambil.

Perilaku prososial menurut William yaitu perilaku yang memiliki itensi untuk mengubah keadaan fisik atau psikologis menerima bantuan dari kurang baik menjadi lebih baik, dalam arti secara mental maupun psikologis. (Dyaksini, 2003)

Sedangkan menurut brigham menyatakan bahwa perilaku prososial mempunyai maksud menyumbang kesejahteraan orang lain. Dengan kedermawanan, persahabatan, kerja sama, menolong, menyelamatkan dan pengorbanan merupakan bentuk-bentuk perilaku prososial. (Dyaksini, 2003)

Adapun jenis perilaku prososial menurut Mussen (dalam Nashori, 2008) meliputi:
1. Menolong, yaitu membantu orang lain dengan cara meringankan beban fisik atau psikologi orang tersebut,  membantu meringankan beban penderitaan, kesukaran. (Tim Penyusun Pusat Bahasa, 2005)
2. Berbagi rasa, yaitu kesediaan untuk ikut merasakan pada yang dirasakan oang lain, didorong oleh emosinya seolah-olah dia ikut mengambil bagian dalam gerakan-gerakan yang dilakukan orang lain.
3. Kerja sama, yaitu melakukan pekerjaan atau kegiatan secara bersama-sama, berdasarkan kesepakatan untuk mencapai tujuan bersama pula. Kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang (badan, lembaga) untuk mencapai tujuan bersama.
4. Menyumbang, yaitu berlaku murah hati kepada orang lain, ikut menyokong dengan tenaga dan pikiran, memberikan sesuatu kepada seseorang yang sedang tetimpa musibah.
5. Memperhatikan kesejahteraan orang lain, hasrat untuk menolong orang lain tanpa memikirkan kepentingan sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun