Sebagai pasien BPJS, cek laboratorium ini harus dilakukan dalam 5 hari pemeriksaan dan berselang 2 hari. Saya sudah stress saja harus bolak-balik ke rumah sakit untuk cek lab. Yang nggak asyiknya itu masalah antriannya. Tapi mau bagaimana lagi. Tidak ada pilihan lagi.
Tidak ada antrian saat pemeriksaan laboratorium
Tapi ajaibnya, tidak ada antrian yang berarti selama saya melakukan pemeriksaan lab. Saya datang pada siang hari diatas jam makan siang. Daftar dengan membawa berkas fotopi BPJS, dan langsung ambil surat pengantar dari poli gigi yang sudah disiapkan oleh dokternya untuk 5x cek lab, ambil darah di Lab, dan pulang deh. Nggak pake lama, nggak pake ribet. Cuma bayar mang Ojek aja Rp 20.000,- pp setiap kali cek lab. Ada 3 kali ambil darah, foto rontgen (thorax), dan EKG.
Yang agak hampir bikin senewen adalah saat cek ke dokter penyakit dalam. Konon kabarnya mendaftarkan diri untuk diperiksa dokter penyakit dalam di RS Pindad harus dari subuh. Nyusahin amat sih! Berhubung karena butuh, saya jalani saja. Tapi saya tidak mau datang dari subuh. Saya datang jam 7 pagi. Benar saja sudah ramai orang. Alhamdulillah ada ibu petugas yang bisa ditanya dan mondar-mandir memberikan penjelasan kepada para calon pasien untuk duduk sesuai antrian.
“Bu saya mau ke dr penyakit dalam untuk pemeriksaan lab.”
“Mau ke dokter siapa? Sudah pernah sebelumnya?”
“Nggak tahu mau ke dokter siapa. Bebas aja. Saya hanya perlu untuk pemeriksaan lab.”
“Sama dokter A saja, ibu dapat nomor 414.”
Gleg. 414 orang? 3 digit? Saya udah syok duluan.
“Itu artinya ibu nomor 14. Nanti dipanggil bu katanya. Dokternya ada nanti sore jam 3,” kata ibu petugas melihat kekecutan saya.
o...nomor 14 to, rada masuk akal.
Loket akhirnya baru dibuka pk 8.00 pagi. Saya menunggu tidak terlalu lama, mungkin sekitar 30 menitan untuk mendaftar dan mendapatkan surat untuk pemeriksaan EKG dan ke dokter penyakit dalam nanti sore. Pukul 9 pagi EKG sudah beres. Nanti sore saya tinggal menemui dokter penyakit dalam.