4. Kepercayaan dan Reputasi: Individu yang menunjukkan akhlak baik cenderung mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Kepercayaan dan reputasi yang baik membentuk dasar yang kuat untuk menjalin hubungan saling percaya dan kerjasama dalam masyarakat.
5. Pengaturan Konflik: Akhlak membantu mengatur konflik dalam masyarakat. Individu yang memiliki nilai-nilai moral yang tinggi lebih cenderung menanggapi konflik dengan cara-cara yang damai dan bermartabat, membantu menciptakan lingkungan yang harmonis.
6. Solidaritas dan Keharmonisan: Akhlak menciptakan dasar bagi solidaritas dan keharmonisan di antara anggota masyarakat. Ketika individu berpegang pada prinsip-prinsip moral, mereka lebih mungkin bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dan membangun masyarakat yang stabil.
Dengan demikian, akhlak berperan sebagai fondasi moral dalam masyarakat, membentuk interaksi dan hubungan antarindividu, serta memberikan kontribusi positif pada keberlanjutan dan kesejahteraan kolektif.
HUKUM ISLAM
Hukum Islam, atau syariah, memberikan pedoman untuk berbagai aspek kehidupan, dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari melalui praktik-praktik berikut:
1. Shalat (Salat): Menjalankan ibadah shalat lima waktu sehari-hari sebagai kewajiban utama dalam Islam.
2. Puasa (Sawm): Menjalankan puasa selama bulan Ramadan, menahan diri dari makan dan minum dari fajar hingga matahari terbenam.
3. Zakat: Memberikan sebagian dari harta kekayaan kepada yang membutuhkan sebagai bentuk solidaritas sosial dan kewajiban amal.
4. Haji: Melakukan perjalanan haji ke Makkah sekali seumur hidup bagi yang mampu secara finansial dan fisik.
5. Jual Beli yang Syariah: Melibatkan transaksi jual beli yang dilakukan dengan itikad baik, tanpa riba (bunga) dan penipuan.