Aku hanya nyengir, "Santai aja Ra, gue yakin Aldi dan kawan-kawan pasti bakal setuju."
Satu-dua pertanyaan dilontarkan warga, aku dan Almira menjawab apa adanya. Nathan sejak tadi sibuk merekam wawancara yang kami lakukan, karena memang kalau urusan kamera dia yang paling handal.
Kami akhirnya kembali ke tempat istirahat, bertemu dengan Jihan, Aldi, dan Keanu yang terlihat sedang bersantai sembari memakan jagung bakar.
"Gimana tadi wawancaranya?" tanya Aldi
"Alhamdulillah lancar, tapi si Setya noh, asal nawarin program ke warga tanpa diskusi dulu sama kita." Jelas Almira.
Aku terdiam, sedikit takut kalau Aldi dan kawan-kawan akan marah kepadaku.
"Program apa emangnya? Makan siang gratis?" tanya Keanu sembari bercanda.
"Ngaco, ini lebih penting daripada makan siang bro, ini masalah pendidikan. Jadi gue menawarkan program pelatihan mengajar dan sosialisasi digitalisasi pendidikan. Urusan wifi dan lain-lain nanti tinggal Rama yang ngurus. Ya kan Ma?"
"Ya tapi enggak gitu juga dong Set, minimal diskusi dulu lah sama kita. Lo kira masang wifi dan benerin jaringan internet itu gampang? Itu kan urusannya sama provider jaringan, butuh waktu lama." Jawab Rama sedikit kesal.
"Diem diem cabe rawit nih Setya" canda Jihan.
"Hushh, jangan gitu, kasian tauu Iyaa, dia keren tau bisa berani kayak gini." Â Ujar Almira membelaku.