"Benarkah?"
"Ya, kurasa aku target berikutnya. Jadi, aku menyusun rencana."
"Apa rencanamu?"
"Membuat kostum superhero dan menghajarnya kembali."
Aku tertawa pelan, "Waw, balas dendam."
"Ya, seperti itulah."
Kami terus mengobrol hingga waktu matahari terbenam tiba. Aku segera kembali ke kamarku, mengganti pakaian, dan aku ingin mengajak adikku pergi ke pasar tradisional. Camilan di rumah habis, maka tidak masalah jika sesekali aku membelikannya jajan.Ya, walaupun aku juga bukan berasal dari keluarga kaya.
Di sisi lain, aku masih belum tahu apakah aku punya kekuatan super atau tidak. Mungkin, yang terjadi tadi siang di kafe hanyalah kebetulan belaka, atau jangan-jangan benar-benar terjadi?
Ah sudahlah, lupakan saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H