Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Mawar, Dito, dan Rahasia

8 September 2020   11:34 Diperbarui: 8 September 2020   11:39 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Naik metromini." Jawab Dito.

"Gue bareng lo ya." pinta Mawar. Dito mengangguk, ia dan Mawar langsung menaiki Metromini.

Hening, mereka berdua saling diam. Mawar yang dikenal dengan bawelnya itu juga ntah kenapa sulit berbicara dengan Dito. Dito memang dikenal sebagai cowok pendiam, bicara hanya seperlunya.

"Dit, itu kacamata lo minus berapa?"
"Minus 3,5 , Kalo lo?"
"berapa ya gue lupa." Ucap mawar menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.

Mawar menghembuskan nafas, sulit sekali mengajak bicara Dito. Jawabannya hanya itu saja tidak ada humor-humornya.

7 menit mereka berada di dalam metromini, mereka akhirnya turun disebuah kafe yang cukup terkenal di daerah mereka, namanya Kafe Foya-foya. Cukup aneh memang, tapi kafe tersebut dikenal dengan mahalnya harga makanan di dalamnya.

Kenapa mereka turun di Kafe Foya-Foya? Karna kebetulan gang rumah Dito persis disebelah Kafe Foya-Foya, sedangkan Mawar, Wanita itu harus menyebrang terlebih dahulu.

Di sinilah, tanpa Mawar sadari, perasaan Dito mulai tumbuh. Ibarat tanaman, ia sudah mulai tumbuh akar, dan sebentar lagi mungkin akan tumbuh batang dan akan semakin kokoh. Yang Mawar tahu, Dito hanya cowok pendiam yang tidak asyik diajak ngobrol.

***

Dito menghembuskan nafasnya, ia tak ingin mengingat ini semua, Omong Kosong Cinta! Kutuknya dalam hati.

"Hai dito, Maaf membuatmu menunggu." Mawar tersenyum, langsung duduk di kursi yang telah disediakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun